Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hasil Survei Pilkada Jawa Barat, Dedi-Erwan Unggul di Daerah Nonbasis

Kompas.com, 30 Oktober 2024, 06:41 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan, masih unggul di tiga survei berbeda yang dilakukan di tiga daerah berbeda di Jawa Barat.

Meski dilakukan di tiga daerah berbeda, ketiga lembaga survei tersebut sama sama melakukan survei pada bulan Oktober 2024.

Dalam siran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/10/2024), pada hasil survei Indikator Politik di Kota Depok pasangan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan berada di angka 61,9 persen diikuti pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie di angka 26,8 persen.

Baca juga: Prabowo Ajak Dedi Mulyadi Naik Mobil Konvoi Usai Pelantikan Presiden

Sementara elektabilitas pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina berada di angka 5,8 persen dan posisi paling buncit adalah pasangan Jeje Wiradinta- Ronal Surapradja di angka 2,8 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan ada di angka 2,5 persen.

Populasi survei Indikator Politik kali ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Depok yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah
sampel sebanyak 400 orang.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar plus minus 5 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Kota Depok yang terdistribusi secara proporsional.

Sementara pada hasil survei LSI Network di Oktober 2024 di Kabupaten Bogor, elektabilitas pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mendominasi pada angka 72 persen diikuti pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie dengan tingkat elektabilitas 9,5 persen.

Tidak berbeda jauh dengan hasil survei Indikator Politik, elektabilitas pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina 4,3 persen diikuti pasangan Jeje Wiradinata- Ronal Surapradja pada angka 1,4 persen. Belum menentukan pilihan sebanyak 12,8 persen.

Hasil survei terakhir dilakukan oleh lembaga survei Saiful Mujani Research. Survei dilakukan pada tanggal 15 hingga 19 Oktober 2024 di Kota Tasikmalaya.

Hasilnya, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan berada pada elektabilitas 75,3 persen.

Namun berbeda dengan daerah lain, pasangan yang menguntit elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan justru pasangan nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dengan elektabilitas 9,8 persen diikuti pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie dengan elektabilitas 8,3 persen. Pasangan Jeje Wiradinta- Ronal Surapradja masih tetap di posisi buncit dengan perolehan elektabilitas 1,2 persen. Pada survei ini yang belum menentukan pilihan sebanyak 5,4 persen.

Terkait tiga hasil survei tersebut, Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Dedi Mulyadi mengatakan cukup puas pihaknya unggul di tiga daerah itu. Pasalnya, ketiga daerah itu adalah bukan basisnya.

Baca juga: Survei Indikator di Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi Urutan Pertama, Ahmad Syaikhu Kedua

"Itu bukan basis kami sebenarnya, tapi kami unggul. Alhamdulillah," katanya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (30/10/2024).

Kendati demikian, Dedi meminta para tim pemenangan, relawan dan pendukungnya agar tidak mudah puas.

"Tetap harus waspada. Kami akan terus genjot suara di tiga daerah itu serta wilayah lainnya," tandas Dedi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau