BANDUNG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mengumumkan, jumlah pendukung pasangan calon (Paslon) pada debat publik kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024 akan dibatasi.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia menyampaikan, setiap paslon hanya diperbolehkan membawa 100 orang pendukung.
Namun, hanya 50 orang yang diizinkan masuk ke dalam ruangan debat.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilgub Jabar 2024: 77,3 Persen Pemilih PDIP Dukung Dedi-Erwan, Suara Terbelah?
Hal ini disebabkan keterbatasan tempat yang lebih kecil dibandingkan dengan lokasi debat pertama di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung.
"Jadi 100 tetap, tapi yang boleh masuk ke lokasi debat itu hanya 50 orang. 50 orangnya lagi itu di outdoor, kita sediakan tenda lagi," ujar Hedi kepada awak media di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Kamis (14/11/2024).
Hedi mengingatkan para pendukung untuk tidak membawa atribut kampanye yang dapat mengganggu jalannya debat maupun proses pengambilan gambar.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Pilgub Jabar 2024: Suara PKS Terbelah? 50,8 Persen Pilih Dedi-Erwan
Ia menyoroti kejadian pada debat perdana, di mana salah satu pendukung Paslon membawa origami pesawat terbang yang dinilai cukup mengganggu.
"Hanya saja jangan sampai nanti atribut yang digunakan itu mengganggu proses pengambilan gambar pada saat debat berlangsung," ucap Hedi.
Selain itu, Hedi mengungkapkan, KPU Jabar memutuskan menambah durasi waktu penyampaian jawaban para paslon pada debat publik kedua.
Sebelumnya, pada debat publik perdana, setiap paslon diberikan waktu selama 45 detik untuk menyampaikan jawaban.
Namun pada debat selanjutnya, waktu tersebut akan ditambah menjadi 60 detik.
"Kita mendapatkan masukan soal durasi jawaban yang disampaikan oleh Paslon itu terbatas hanya 45 detik, nah di debat kedua kita tambah menjadi 60 detik," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang