Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Exit Poll Litbang Kompas Pilkada Jabar 2024: Ibu-ibu Kunci Keunggulan Dedi Mulyadi

Kompas.com, 28 November 2024, 00:02 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ibu rumah tangga jadi salah satu kunci bagi keunggulan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, dalam hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Jabar 2024.

Menurut hasil quick count Litbang Kompas, Rabu (27/11/2024), dari 100 persen suara yang masuk di 400 TPS sampel di Jabar, perolehan suara Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul dari tiga pasangan lainnya dengan 61,24 persen.

Kemudian diikuti pasangan nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 19,41 persen, pasangan nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dengan 10,25 persen, dan pasangan nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan 9,10 persen suara.

Tingginya perolehan suara Dedi-Erwan pada hasil quick count Pilgub Jabar, merupakan buah kepedulian dan kedekatan Dedi Mulyadi dengan para ibu-ibu rumah tangga di berbagai wilayah Jabar.

Terbukti, menurut hasil exit poll Litbang Kompas, 65,5 persen pemilih Dedi-Erwan adalah ibu-ibu rumah tangga.

Baca juga: Exit Poll Litbang Kompas Pilkada Jabar 2024: Dedi Mulyadi Unggul karena Pengaruh Prabowo?

Angka tersebut sedikit lebih besar dari jumlah pemilih Dedi-Erwan yang bekerja sebagai buruh lepas yang mencapai 62,6 persen.

Selanjutnya, 59,1 persen pemilih Dedi-Erwan berasal dari kalangan wiraswasta atau pengusaha, kemudian sebanyak 58,8 persen lainnya bekerja sebagai karyawan swasta.

Hasil survei yang sama juga menunjukkan bahwa para pemilih Dedi-Erwan didominasi oleh warga berpendidikan dasar dengan jumlah sebesar 64,8 persen.

Kemudian 61,1 persen pemilih berpendidikan menengah, dan warga berpendidikan tinggi sebanyak 41,3 persen.

Kenapa Dedi Mulyadi mendapat banyak dukungan dari ibu rumah tangga?

Dedi Mulyadi mendapat dukungan dari para ibu rumah tangga salah satunya karena kerap mendatangi dan menyapa langsung para ibu-ibu di Jawa Barat melalui forum 'Sawala Dulur sa-Indung' yang rutin digelar di Lembur Pakuan.

Baca juga: Exit Poll Pilkada Jateng 2024: Luthfi-Yasin Unggul di Semua Kelas Sosial

Bahkan, Presiden Prabowo Subianto pernah merasakan sendiri "militansi" ibu-ibu pendukung Dedi Mulyadi.

Kala masih berstatus sebagai calon presiden, Prabowo pernah dibuat terkejut ketika berkunjung ke Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Jabar, Sabtu (27/1/2024).

Prabowo tidak menyangka, kedatangannya ke kediaman Dedi Mulyadi saat itu bakal disambut oleh ribuan ibu-ibu.

"Luar biasa semangat dan militan ibu-ibu Subang di bawah binaan Kang Dedi Mulyadi ini," tulis Prabowo di unggahan akun Instagramnya, Sabtu (27/1/2024).

Apa itu Exit Poll?

Exit poll adalah survei yang dilakukan terhadap pemilih yang baru saja selesai mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: Exit Poll Litbang Kompas Pilkada Jateng 2024: PDI-P Kurang Solid Jaga Basis Pemilih

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau