BANDUNG, KOMPAS.com - Polda Jawa Barat (Jabar) telah menerjunkan tiga tim Brimob yang didukung oleh anggota Polres Sukabumi untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi.
Penugasan ini dilakukan pada Rabu (4/12/2024).
"Tiga tim Brimob Polda sudah dikerahkan untuk membantu Polres Sukabumi dalam penanggulangan bencana," ungkap Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dihubungi.
Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (2/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024) telah memicu bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Sukabumi Berstatus Tanggap Darurat Bencana Setelah Banjir dan Tanah Bergerak
Sebanyak 20 kecamatan dilaporkan terdampak oleh bencana tersebut.
Menurut data yang tercatat oleh Polda Jabar, sekitar 85 kepala keluarga (KK) atau 201 jiwa terpengaruh oleh bencana ini.
"Dari korban itu, data mengungsi ada 46 KK, 93 jiwa," jelas Jules.
Ketiga tim Brimob Polda Jabar dikerahkan di tiga lokasi bencana.
Mereka akan bekerja sama dengan instansi lain untuk melakukan evakuasi, salah satunya di Jalur Palabuhanratu - Sagaranten, yang saat ini masih tertutup dan belum dapat dilalui.
"Masih dalam upaya dari pihak kepolisian maupun instansi terkait, bersama-sama untuk melakukan evakuasi, terutama terhadap korban maupun upaya lain membantu penanganan bencana, baik banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang," tambah Jules.
Jules menilai bahwa peristiwa bencana di wilayah Sukabumi ini cukup berat, terutama di daerah yang masih terendam banjir dengan banyak rumah tergenang air deras.
Baca juga: 30 Rumah di Sukabumi Rusak akibat Tanah Bergerak, 318 Warga Mengungsi
Pihak kepolisian, instansi terkait, dan pemerintah daerah setempat tengah berupaya keras untuk menyelamatkan para korban.
"Bersama-sama berusaha yang utama bagaimana menyelamatkan para korban, khususnya yang tertimpa longsoran dan banjir, agar dapat dievakuasi," tegasnya.
Dalam bencana tanah longsor ini, dilaporkan terdapat dua orang korban yang tertimbun; satu orang telah ditemukan, sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang