CIANJUR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status darurat bencana untuk 14 hari ke depan pascabencana hidrometeorologi melanda 18 kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya menyampaikan, tim gabungan dibantu relawan terus bekerja menangani penyintas dan mengasesmen wilayah-wilayah terdampak bencana.
"Bantuan logistik dan obat-obatan juga telah didistribusikan, termasuk mendirikan dapur umum dan tenda-tenda darurat untuk pengungsian," kata Asep saat ditemui di kantornya, Sabtu (7/12/2024).
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi di Cianjur Meluas, 777 Warga Mengungsi, Apa Saja yang Rusak?
Sejauh ini, petugas gabungan telah berhasil membuka sejumlah akses jalan yang sebelumnya tertimbun material longsor.
“Beberapa ruas jalan saat ini sudah dapat dilalui kendaraan, meskipun pengendara harus tetap berhati-hati," katanya lagi.
Asep mengemukakan, pergeseran tanah, jalan amblas, longsor, dan banjir terjadi di sejumlah tempat mengakibatkan 439 rumah rusak dan 357 rumah berada dalam kondisi terancam.
Baca juga: Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam
Baca juga: Update Banjir Kalteng dan Waspada Cuaca Ekstrem 4-10 Desember 2024...
Kondisi salah bangunan sekolah dasar di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang nyaris tenggelam akibat terendam banjir., Rabu (4/12/2024)Selain itu, bencana hidrometeorologi ini juga telah merusak dan berdampak signifikan pada infrastruktur jalan di 83 titik, merusak 4 saluran irigasi dan 9 jembatan.
“Data yang kami himpun sebanyak 2.760 jiwa terdampak, dan ada 777 jiwa di sembilan kecamatan terpaksa mengungsi," ucapnya.
"Saat ini, mereka menempati rumah-rumah penduduk, aula desa serta posyandu sebagai tempat penanpungan sementara," imbuhnya.
Baca juga: Update Banjir di Palangka Raya dan Harapan untuk Tempat Pengungsian...
Asep mengimbau, warga yang tinggal di dekat lokasi rawan bencana untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi alam.
"Apabila terjadi hujan dengan intensitas lama sebaiknya bersiap mengungsi ke tempat aman guna menghindari hal yang tidak diharapkan," katanya lagi.
Sebelumnya, bencana banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan amblas melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Dari Berenang sampai Cuci Motor, Kisah Warga Palangka Raya Manfaatkan” Bencana Banjir Tahunan…
Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor dan pergeseran tanah, serta beberapa titik ruas jalan lumpuh total akibat amblas dan tertimbun material longsor.
Bencana alam juga mengakibatkan seorang warga di Kecamatan Cijati, Cianjur meninggal dunia akibat terseret arus sungai.
Berdasarkan data Dalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana melanda di 27 titik yang tersebar di 18 wilayah kecamatan, di antaranya Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.
Baca juga: Atasi Banjir Rob, Tanggul Laut Sayung Demak Ditargetkan Rampung 2026
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang