Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pelajar Dapat Makan Bergizi Gratis: Uang Jajan Saya Awet...

Kompas.com, 6 Januari 2025, 13:35 WIB
Irwan Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para pelajar SMPN 2 Tasikmalaya, Jawa Barat, kali pertama mendapatkan pembagian makan bergizi gratis (MGB) dari Dapur Umum Sentra Pelayanan Makanan Bergizi Tasikmalaya, Senin (6/1/2025).

Para siswa mengaku bahagia jika makanan bergizi gratis dilakukan setiap hari karena mereka bisa menabung uang jajannya selama ini.

"Makanannya enak, kalau benar setiap hari dapat, uang jajan saya awet. Saya bisa menabung," kata Khaira Rainaya Adhania (14), pelajar kelas VIII K SMPN 2 Tasikmalaya, saat menyantap makan bergizi gratis di kelasnya, Senin siang.

Khaira pun tak menyangka makanan bergizi gratis akan bersih dan tertata rapi dalam wadah stainless seperti ini.

Baca juga: Dapat Makanan Bergizi Gratis, Murid SD di Bandung Tak Lagi Beli Gorengan

Dia pun baru mengetahui bahwa sendok dan garpu yang disuruh dibawanya dari rumah oleh gurunya adalah alat makan di kelas.

"Soalnya, kata Bu Guru, wadah makan gratis ini akan dibawa lagi oleh petugasnya, jadi tidak bisa dibawa pulang. Saya dan teman-teman hanya bawa sendok dan garpu. Terima kasih, Pak Prabowo," kata Khaira.

Hal yang sama diungkap pelajar kelas VIII K SMPN 2 Tasikmalaya lainnya, Kanaya Saqina (14), yang mengaku makanannya enak dan tidak asal-asalan.

Kanaya berharap makanan bergizi gratis ini akan benar-benar dibagikan setiap hari saat waktu makan siang di kelas.

Menurut dia, ke depannya, santap makan bergizi ini bisa lebih santai dimakan bersama teman-temannya saat istirahat.

Baca juga: Uji Coba Makanan Bergizi Gratis di Bandung, Siswa: Kalau Bisa Setiap Hari

"Kalau makan kayak gini agak canggung, ya. Mungkin ini pertama kali saja. Kalau ke depannya, mungkin bisa dimakan saat santai istirahat bersama teman-teman," ujar dia.

Kepala Kodim 0612 Tasikmalaya, Letnan Kolonel Arm Yan Octa Rombenanta, menyebut hari pertama uji coba dengan makanan bergizi gratis berjumlah 2.999 paket.

Jumlah itu dibagikan ke tujuh sekolah, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA.

"Ke depannya, semua akan mendapatkan bagian makan bergizi gratis secara berkelanjutan kepada seluruh pelajar di Tasikmalaya," kata dia.

Pelajar SMPN 2 Tasikmalaya, Jawa Barat, sedang menyantap pembagian makan bergizi gratis dari pemerintah di ruang kelasnya pada Senin (6/1/2025) siang.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Pelajar SMPN 2 Tasikmalaya, Jawa Barat, sedang menyantap pembagian makan bergizi gratis dari pemerintah di ruang kelasnya pada Senin (6/1/2025) siang.

Pantauan Kompas.com, menu hari pertama pembagian makanan bergizi gratis cukup bersih dan tertata rapi.

Terlihat dalam wadah stainless yang dibagikan kepada pelajar adalah ayam goreng, sayuran, nasi, dan buah jeruk.

Baca juga: Intip Kesibukan Petugas Dapur Umum Tasikmalaya Siapkan Makan Bergizi Gratis

Para pelajar pun menyantap makanan itu dengan lahap meski dipantau rombongan pejabat di kelas, dan ada pula yang masih malu-malu karena banyak orang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau