Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa soal MBG: Meringankan, Tak Usah Bikin Sarapan, dan Anak Jadi Bisa Nabung

Kompas.com, 7 Januari 2025, 14:04 WIB
Agie Permadi,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Program makan bergizi gratis (MBG) dimulai di tujuh sekolah di Kota Bandung, orang tua siswa bersyukur dengan adanya makan siang tersebut. MBG dianggapo sangat membantu asupan makanan bagi anaknya.

Salah satu orang tua siswa Regi (48) mengaku sebelum adanya MBG di sekolah Dasar Negeri 136 Sukawarna, ia kerap memasak di pagi hari untuk mempersiapkan sarapan dan bekal anak.

Adapun bekal makanan ini merupakan salah satu program kebijakan sekolah bagi siswanya, orangtua diminta membuat bekal dengan menggunakan kotak bekal makanan yang biasa disantap setiap waktu istirahat.

"Biasanya anak-anak dibekelin makan, bawa misting dan minum sendiri karena itu program sekolah untuk mendukung zero waste, biar enggak ada sampah," kata Regi ditemui saat berkumpul bersama orang tua lainya di taman sekolah SDN 136 Sukawarna, Sarijadi, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/1/2025) siang.

Baca juga: Dapat MBG Ayam dan Ubi Tumbuk, Siswi: Andai Makanan Enak Ini Ada Setiap Hari...

Kini dengan adanya MBG, Regi mengaku program tersebut sangat membantu meringankan beban pengeluaran dan pekerjaan rumah tangga.

"Kalau sekarang lebih santai, pagi cuman siapin sarapan aja, program ini sangat membantu sekali buat kami," kata Regi.

Namun, pihaknya tak menampik jika sang anak sedikit kurang suka dengan sayuran, akan tetapi makanan yang diberikan selalu habis dimakan.

"Anak memang kurang senang sayuran, tapi makannya tadi habis semua," kata Regi.

Baca juga: Semua Petugas Dapur MBG Tasikmalaya Dipastikan Sudah Lulus Pelatihan Keamanan Pangan

Menurut Regi, menu MBG yang ada saat ini sangat mencukupi. Sang anak bahkan mengatakan bahwa menu MBG setiap harinya berbeda.

"kata anak saya menunya beda-beda setiap harinya," tuturnya.

Meski demikian, Regi menyarankan beberapa menu seperti ayam katsu, semangka, nasi, dan ikan.

"Kalau sayuran sih gimana anaknya, tapi ada yang suka jagung dan wortel, atau brokoli," tuturnya.

Ibu-ibu yang saat itu tengah berkumpul pun mengiyakan bahwa anak-anak mereka memang ada yang kurang suka terhadap sayuran, bahkan ada seorang ibu yang memberi masukan sayur lodeh, sosis, hingga brokoli.

Baca juga: Hanya Ada 1 Dapur, MBG di Pangandaran Baru Dilakukan di 25 Sekolah

Ibu-ibu tersebut mengungkapkan menu yang saat ini didapatkan siswanya dari MBG yakni terdiri dari nasi, semangka, susu real good, ayam, dan sayur.

Senada orang tua siswa lainnya, Elis Parwati (47) mengungkapkan bahwa MBG ini sangat membantu.

Apabila sebelumnya anaknya dibekali makanan dan uang jajan, kini lebih banyak bisa menabung di sekolah.

"Uangnya sekarang bisa ditabung, ada celengan tabungan di kelasnya, nabung Rp.5.000," ucapnya.

Terkait menu, Elis menyarankan ada sayur sop dan wortel yang dimasukan dalam makan siang gratis itu.

Meski begitu, Elis mengaku bahwa MBG dinilai sangat membantu sekali. "Harapan saya makan siang gratis ini terus berlanjut. Terimakasih pak Presiden," kata orang tua siswa kelas 2B ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau