KUNINGAN, KOMPAS.com - BPBD Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bersama TNI dan Polri mengevakuasi kelompok rentan, seperti bayi, balita, dan lanjut usia, korban terdampak longsor ke mushala.
Mereka juga akan membangun tenda pengungsian tambahan serta dapur umum untuk memenuhi kebutuhan darurat.
BPBD menyebut korban longsor yang rumahnya hancur tergerus longsor harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Para korban trauma karena harus merasakan longsor untuk kali kedua.
Baca juga: 4 Rumah Ambles Tergerus Longsor di Kuningan, Belasan Terancam
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (20/1/2025) pagi, sejumlah warga masih bertahan di mushala setempat yang dijadikan posko pengungsian.
Mereka tidak diperbolehkan kembali ke rumah karena sudah sangat membahayakan.
Sebagian warga telah mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
Wawan, salah satu warga Blok Purwasari, Desa Cimara, memilih berdiam diri di mushala.
Dia melakukan hal ini untuk tetap dapat sesekali melihat rumahnya, seperti yang dilakukan tetangga lainnya.
Namun, sejak kejadian, Wawan telah mengungsikan istri dan anaknya ke rumah saudara yang lebih aman.
Baca juga: Jumlah Rumah yang Terancam Longsor di Kuningan Bertambah, Tanah Masih Labil
Dia juga terpaksa pulang dari perantauan karena tidak bisa tenang melihat keluarga dan sekitar rumahnya tergerus longsor.
Wawan pulang untuk sementara waktu dan akan kembali ke tempat perantauan setelah benar-benar dinyatakan aman.
"Saya di sini saja, masih bisa lihat rumah sambil menunggu perkembangan penanganan. Ya terpaksa pulang dulu, nanti kerja lagi," kata Wawan saat ditemui Kompas.com di lokasi pada Senin (20/1/2025).
Wawan juga menunjukkan sejumlah retakan dampak longsor yang semakin memanjang di sejumlah akses jalan dan rumah warga.
Hal ini disebabkan oleh hujan yang kembali turun sepanjang Minggu petang hingga malam tadi.