Wawan masih merasa takut dan trauma akan musibah longsor yang berpotensi kembali menggerus rumah lainnya.
Baca juga: 27 Desa Terdampak Banjir dan Longsor, Status Tanggap Darurat Diperpanjang
Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menyebut penanganan evakuasi jiwa menjadi prioritas karena banyak sekali kelompok rentan yang tinggal di Blok Purwasari, Desa Cimara.
Mereka juga membantu membawa barang-barang yang berada dalam posisi aman dan masih dapat diselamatkan.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memetakan titik rawan longsor.
Pasalnya, hingga Minggu malam, pergerakan tanah masih terjadi, terlihat dari kedalaman longsor yang bertambah setiap saat.
Titik rawan dan potensi longsor itulah yang harus segera diamankan untuk menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam melakukan kajian.
Namun, terkait tiga rumah yang rusak parah, tidak ada pilihan selain direlokasi.
Pihaknya sudah merekomendasikan pemerintah desa untuk mencari titik aman yang akan menjadi lokasi bangunan rumah relokasi bagi korban longsor.
"Langkah lanjutan dengan teknis terkait, kemungkinan besar, yang pasti rumah warga yang tergerus longsor harus direlokasi karena bangunan sudah tidak dapat diperbaiki. Terkait titik di mana dan berapa saja yang akan direlokasi, ini perlu kajian bersama," kata Indra saat ditemui Kompas.com di lokasi.
Indra juga prihatin terhadap kondisi korban yang trauma.
Mereka kembali mengalami musibah untuk kali kedua, setelah diterjang musibah pergerakan tanah pada tahun 2018 silam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang