BOGOR, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah yang tak meliburkan sekolah selama Ramadhan 2025 menuai beragam tanggapan dari orangtua siswa.
Sejumlah orangtua menyambut baik keputusan tersebut, menganggapnya sebagai langkah positif untuk anak-anak mereka.
Eka (35), seorang orangtua dari Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pembelajaran selama Ramadhan.
Baca juga: Batal Libur Sebulan Saat Ramadhan, Wali Murid di Banyuwangi Lega
Menurutnya, anaknya akan memiliki lebih banyak kegiatan positif di sekolah dibandingkan hanya menghabiskan waktu di rumah dengan bermain handphone.
"Setuju sih, daripada di rumah main ponsel, mending sekolah ada kegiatan. Jadinya bagus kegiatannya positif," kata ibu dari anak laki-laki kelas 2 SD itu saat ditemui di SDN Cipayung, Cibinong, Kamis (23/1/2025).
Orangtua lainnya, Dede (43) juga menyatakan persetujuannya terhadap kebijakan tersebut.
Ia merasa bahwa aktivitas anaknya di sekolah dapat lebih terkontrol oleh guru.
"Bagus-bagus aja buat kita selagi tidak menyusahkan murid dan orangtua kan. Jadi harus siap karena udah kewajiban menyekolahkan anak," tuturnya.
Dede berharap kegiatan di sekolah selama Ramadhan akan mencakup pengajaran mengaji, mirip dengan program pesantren.
Sementara Diah (40) memilih untuk menyerahkan keputusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengenai jenis kegiatan yang akan diadakan selama sekolah.
Ia tidak mempermasalahkan anaknya yang harus masuk sekolah dan mengingatkan bahwa kebijakan serupa pernah diterapkan oleh Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), untuk mendalami agama Islam melalui pesantren kilat.
"Zamannya Gus Dur kan sudah ada. Pesantren kilat gitu, ada pendidikan agamanya. Jadi ya bagus lah, daripada di rumah main PS terus," ujarnya.
Baca juga: Kata Disdik-Orangtua di Sumedang soal Sekolah Saat Ramadhan: Tingkatkan Keagamaan
Diah optimis anaknya akan lebih fasih dalam membaca iqra dan Alquran.
Irma Permatasari (45) juga sependapat dengan orangtua lainnya dan sangat mendukung anaknya untuk masuk sekolah selama puasa.
Ia percaya bahwa anaknya akan mendapatkan lebih banyak pembelajaran agama. "Setuju sih. Sisi positifnya kan biar dia nggak banyak main HP," kata Irma.