CIANJUR, KOMPAS.com – Penemuan jasad seorang perempuan di perkebunan Teh Gedeh, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga merupakan kasus kekerasan seksual.
Penyidik Polres Cianjur menemukan bukti baru berupa jejak sperma di celana dan alat vital korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan bahwa sejumlah petunjuk baru telah dikumpulkan untuk mengungkap misteri kematian korban.
Baca juga: Mayat Perempuan di Kebun Teh Cianjur Diduga Korban Pembunuhan, Nama dan Usia Terungkap
“Selain adanya luka-luka pada tubuh korban, kami juga menemukan jejak sperma yang diduga milik pelaku,” ujar Tono kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (30/1/2025) petang.
Berdasarkan temuan tersebut, Tono menyatakan bahwa korban diduga mengalami kekerasan seksual sebelum meninggal.
"Korban ditemukan meninggal dengan sejumlah luka, seperti pendarahan di bagian kelopak mata serta lebam di punggung dan perut," katanya.
Baca juga: Pantau Lalin Libur Panjang Isra Miraj-Imlek, 60 CCTV Disebar di Jalur Cianjur
Penyidik juga telah mengidentifikasi ciri-ciri terduga pelaku berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.
Namun, informasi lebih lanjut mengenai pelaku belum dapat diungkap kepada publik.
“Mohon doanya agar kasus ini segera terungkap,” tambah Tono.
Warga Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, sebelumnya digegerkan dengan penemuan jasad perempuan ini pada Minggu (26/1/2025).
Baca juga: Kelas Tertimpa Pohon Tumbang, 6 Murid SD di Cianjur Terluka
Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas di area kebun teh.
Saat ditemukan, korban mengenakan kaus bergaris dan celana jeans biru.
Setelah penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi korban yang berinisial SW (28), warga Kampung Cinangka, Desa Mekarmulya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang