"Jadi seluruh pelaku usaha, termasuk saya, sudah ada grup WhatsApp-nya dengan mereka, tapi jadi tidak aktif. Awalnya, kami ada kumpulan sosialisasi halal daerah oleh paguyuban itu awal Desember 2024. Mereka janji bisa masukkan kami jadi suplier MBG karena mengaku utusan Presiden, Mayor Teddy, dan Wiranto," jelas Moena, salah satu korban asal Jalan Mangin, Bungursari, Kota Tasikmalaya, di rumahnya, Kamis (30/1/2025).
Moena menambahkan, saat acara sosialisasi di Jalan Pertanian, Kota Tasikmalaya, para pelaku langsung meminta para korban untuk membayar Rp 8,5 juta di awal supaya bisa menjadi suplier MBG.
Saat itu, rekan-rekan lainnya pun sama membayar meski sempat ditanyakan tentang kartu tanda anggota paguyuban yang mengaku utusan Prabowo Subianto tersebut.
"Sebetulnya di sana sudah janggal, karena orang di acara halal itu tidak menyebutkan kartu anggota. Saya juga kaget, baru pertama langsung main uang saja. Kita bayar dan ikut sekitar Rp 8,5 juta, dan saya buka dua dapur bersama ibu saya," kata Moena.
Baca juga: Paguyuban di Tasikmalaya Catut Nama Mayor Teddy dan Tipu 35 UMKM
Kemudian, pada pertengahan Desember 2024, sempat mau diadakan acara bimbingan teknis (Bintek) oleh paguyuban itu dan diminta uang lagi hingga total Rp 11 juta per orang.
Namun, mereka malah memaksa untuk membayar dulu, dan sampai saat ini acara Bintek tersebut tidak terlaksana.
"Yang Bintek kemarin diminta uang lagi, karena memang kenyataannya sampai sekarang belum. Alasan mereka banyak. Uang Bintek tetap ditagih dan harus dibayar dulu baru Bintek berlangsung, jadi semuanya uang. Tapi tidak ada," tambah Moena
Moena mengaku, ia dan korban lainya sudah melaporkan dugaan penipuan ini ke Polres Tasikmalaya, tapi diminta membuat somasi terlebih dahulu.
"Kemarin itu kita ke polisi, cuma minta di somasi dulu, sedangkan dalam somasi itu harus tandatangan kedua belah pihak. Sedangkan dari pak para pelaku tidak mau dan jadi sulit dihubungi," kata dia.
Kompas.com sudah berupaya untuk menghubungi Humas Polres Tasikmalaya Iptu Jajang Kurniawan untuk mengonfirmasi pengakuan Moena, namun hingga tulisan ini tayang belum ada respons dari Jajang.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, sempat mengimbau masyarakat agar waspada aksi penipuan yang mengatasnamakan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Bey menyebut, MBG berada langsung di bawah koordinasi pemerintah pusat lewat Badan Gizi Nasional (BGN) dan tidak melibatkan daerah apalagi sebuah paguyuban
Baca juga: Pj Gubernur Jabar Imbau Waspadai Penipuan Program Makan Bergizi Gratis
"Kan langsung tidak lewat provinsi atau kabupaten/kota. Jadi kami tidak tahu detailnya. Tentu kami tidak berharap jadi seperti itu," ujar Bey yang tayang di Kompas.com, Senin (13/1/2025).
Bey mengaku mendapatkan laporan di Kabupaten Ciamis banyak pelaku UMKM yang tertipu dengan menyetorkan uang belasan juta ke sebuah paguyuban mengatasnamakan MBG.
"Itu katanya sebagai syarat administrasi, jadi mohon dicek betul supaya jangan tertipu. Pasti itu jumlahnya besar," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang