BANDUNG, KOMPAS.com - Distribusi elpiji gas subsidi 3 kilogram di Kota Bandung masih belum merata pascakebijakan pemerintah yang mengembalikan penjualan gas ke pengecer.
Hal ini menyebabkan antrean pembeli di beberapa pangkalan gas.
Ade Kurniawan, pemilik pangkalan gas di Jalan Emong, mengungkapkan bahwa antrean pembeli gas 3 kilogram masih terjadi meskipun tidak terlalu panjang.
"Di sini beberapa hari ke belakang terdapat antrean gas sesuai kebijakan pemerintah yang melarang penyaluran ke pengecer, jadi banyak konsumen datang cari gas kesini," kata Ade saat ditemui Kompas.com, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Bahlil Akan Bentuk Badan Khusus Awasi Penyaluran Gas Elpiji 3 Kg
Ade menambahkan, sejak 1 Februari hingga hari ini, dalam waktu kurang dari satu jam, 100 tabung gas langsung ludes setiap hari.
"Alhamdulillah kita hari ini ada tambahan. Kalau di sini wajib pakai KTP biar kebagian," akunya.
Sementara itu, di tingkat pengecer, Toko Fiska yang terletak di Jalan Tongkeng melaporkan kekurangan pasokan gas.
Baca juga: Boleh Jualan Gas Lagi, Stok Elpiji 3 Kg di Pengecer Banten Masih Kosong
Dani Rahmadani, pemilik toko, mengatakan bahwa mereka sudah tidak kebagian jatah gas 3 kilogram sejak akhir Januari 2025.
"Kalau di sini kosong sudah dua minggu. Katanya enggak kebagian jatah," ungkap Dani.
Dani menambahkan bahwa setiap hari, sejak diberlakukannya larangan penjualan gas 3 kilogram di pengecer pada 1 Februari 2025, tidak kurang dari 50 orang menanyakan ketersediaan gas 3 kilogram meskipun harga jualnya mencapai Rp 23.000 per tabung.
"Orang sudah hafal di sini (menjual gas 3 kilogram). Soalnya kalau di pangkalan habis, larinya kesini," bebernya.
Pengecer lainnya, Etty Rohaeti, yang memiliki warung di Jalan Haur Pancuh, juga mengeluhkan situasi yang belum normal.
Baca juga: Pengecer di Medan Sebut Distribusi Elpiji Lancar Saat Polemik Gas 3 Kg Harus Dijual di Pangkalan
Etty menyatakan bahwa dua hari yang lalu warungnya kebagian jatah, namun hari ini kembali kosong.
"Saya punya 10 tabung, tapi sudah dua hari ini dapatnya sehari cuma 5 tabung. Hari ini kosong, belum ada yang kirim," ujarnya.
Etty berharap keadaan bisa kembali normal agar masyarakat bisa mendapatkan gas 3 kilogram dengan mudah.
"Kasihan yang mau jualan jadi susah. Ini juga satu tabung saya simpan buat jaga-jaga," akunya.
Dengan situasi ini, masyarakat Kota Bandung berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memastikan distribusi gas subsidi 3 kilogram dapat berjalan dengan lancar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang