BANDUNG, KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan seorang pria diduga menembak kucing liar hingga mati viral di media sosial.
Dalam unggahan video @rumahsinggahclow, terlihat seorang pria tengah memegang seekor kucing dengan tangan kirinya dan menembaknya hingga mati.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Sabtu, 8 Februari 2025, sekitar 21.00 WIB, di kawasan Cibiru, Kota Bandung.
Kapolsek Panyileukan, Kompol Kurnia, membenarkan adanya peristiwa itu.
Baca juga: Video Viral, TKI Menangis Minta Pulang ke Indonesia karena Keluhkan Majikan
Pria tersebut diketahui berinisial SK dan kini telah diamankan.
Dijelaskan, peristiwa ini berawal ketika SK sedang makan di rumah saudaranya di wilayah Cibiru.
Tiba-tiba datang kucing, lalu pelaku mencoba mengusir, tetapi kucing malah mencakar tangan pelaku.
Emosi, pelaku lantas membawa kucing ke pekarangan rumah dan menembaknya hingga mati.
Baca juga: Viral Penumpang Bergelantungan di Kereta Walahar, KCI Buka Suara
"Kucing tersebut ditembak dengan menggunakan air soft gun hingga mati," ucapnya saat dihubungi, Jumat (14/2/2025).
Usai mati, kucing itu kemudian dibawa pelaku ke tempat kerjanya di daerah Cinambo dan dibuang ke kali di sekitar tempat tersebut.
"Ketika pelaku menembak kucing tersebut, direkam dengan menggunakan HP, dan selanjutnya rekaman perbuatan pelaku tersebut dijadikan status WA pelaku sehingga viral di medsos Instagram," ucapnya.
Kamis, 13 Februari 2025, sekitar 17.00 WIB, Komunitas Pecinta Kucing datang ke Polsek Panyileukan bersama dengan pelaku pembunuh kucing tersebut.
Baca juga: Viral, Video Lapangan Upakarti di Bandung Digunakan Warga, padahal Sedang Direnovasi
"Maksud kedatangan mereka adalah untuk melaporkan perbuatan yang dilakukan oleh pelaku dan supaya pelaku tersebut meminta maaf serta menyesali atas perbuatan yang telah dilakukannya," ucapnya.
Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan. Kurnia menyebut bahwa pelaku terancam pidana tiga bulan.
"Masih dilakukan pemeriksaan penyidikan dan penyelidikan dikenakan Pasal 302 dengan ancaman kurungan 3 bulan," kata Kurnia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang