BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memprioritaskan dana hasil efisiensi anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk memperkuat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar masyarakat.
Adapun dana tersebut diproyeksikan untuk pembangunan sebanyak 3.333 ruang kelas baru dan sekolah baru, menyediakan sambungan listrik untuk 200 ribu warga, serta renovasi rumah bagi warga miskin hingga pembangunan infrastruktur jalan.
Kang Dedi, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dana yang disediakan untuk pembangunan ruang kelas baru dan sekolah sekitar Rp 1,2 triliun.
Baca juga: Sertijab Dedi Mulyadi Akan Digelar Sederhana di DPRD Jabar Besok
Lalu, sambungan listrik dinaikkan dari Rp 20 miliar menjadi Rp 350 miliar.
Sedangkan, renovasi rumah bagi warga miskin dialokasikan sebesar Rp 120 miliar dengan alokasi Rp 40-50 juta per unit.
Kemudian, melengkapi infrastruktur jalan sebesar Rp 2,4 triliun.
Lanjut Kang Dedi, pada sektor kesehatan, Pemprov Jabar akan membangun rumah sakit baru, Puskesmas pembantu, dan menyediakan 200 unit ambulans untuk daerah terpencil.
"Dari perhitungan pembiayaan anggaran, kami telah mengubah mata anggaran dari belanja tidak penting menjadi belanja yang lebih penting. Per tadi malam, jumlahnya mencapai Rp 5,5 triliun. Kita berharap bisa mencapai Rp 6 triliun," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (20/2/2025).
Kang Dedi menjelaskan, efisiensi bukan hanya memotong anggaran, tetapi mengalokasikannya untuk sektor yang lebih penting dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
"Efisiensi itu bukan memangkas anggaran, tetapi mengalihkan belanja yang tidak penting menjadi belanja yang lebih penting. Belanja pesta menjadi belanja yang bermanfaat dan hura-hura menjadi belanja untuk kebutuhan masyarakat," katanya.
Baca juga: Daripada Diberi Karangan Bunga, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Sebaiknya Diganti Benih Padi
Dia menambahkan, dalam satu bulan ini, pihaknya akan membentuk Tim Transisi yang akan merancang teknis penggunaan dan mengawal proyeksi realokasi anggaran tersebut.
"Tim ini beranggotakan 11 orang yang dipimpin oleh Dedi Mulyadi dan terdiri dari pejabat eselon 3," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang