BANDUNG, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar melakukan survei jalur lintasan utama dan jalur wisata yang akan dilalui pemudik pada libur hari raya Idul Fitri 2025 di wilayah Jabar.
Dari hasil pemantauan ini, petugas masih menemukan beberapa ruas jalan yang masih berlubang.
"Jalur yang menjadi titik perhatian kami adalah jalur Alteri Pantura dan jalur Alteri Selatan karena masih banyak di beberapa ruas jalan yang masih berlubang," kata Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Jabar, Kombes Pol Edwin Affandi di Mapolda Jabar, Jumat (28/2/2025).
Baca juga: Satpol PP-WH Lhokseumawe: Gelar Live Music Saat Ramadhan, Kami Bubarkan...
Jalan yang masih berlubang ini telah dikoordinasikan pihak kepolisian dengan pihak Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jabar dan Nasional.
"Sudah kami koordinasikan dengan PUPR baik di nasional maupun provinsi untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan jalan sebelum nanti digunakan," tuturnya.
Edwin juga mengatakan, lokasi yang terkena bencana di jalur Pantai Selatan Jabar, seperti wilayah Sukabumi, pada beberapa bulan lalu juga akan dilakukan perbaikan agar bisa dilintasi pemudik.
"Selain itu kami juga melaksanakan survei di jalur Japek 2, di mana jalur ini nanti akan difungsikan untuk mengurai kemacetan pada saat arus balik nanti berlangsung karena biasanya sering terjadi di Km 66 atau 68," ucapnya.
Baca juga: MUI Banyuwangi Larang Sound Horeg Selama Ibadah Ramadhan
Terkait penetapan manajemen rekayasa arus lalu lintas, Edwin mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa stakeholder terkait, seperti pengusaha jalan tol, untuk menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2025 mendatang.
"Kami juga berkoordinasi dengan PU soal kesiapan jalur lalu lintas, juga melaksanakan rapat untuk menetapkan pembatasan sumbu tiga," ucapnya.
Dijelaskan, kehadiran sumbu tiga pada saat mudik akan mereduksi kecepatan kendaraan saat melintas di jalur yang dilakukan pengaturan dan rekayasa.
Sebab, pembatasan kendaraan besar ini perlu dilakukan guna mengurangi dampak potensi kecelakaan yang melibatkan kendaraan sumbu tiga.
Pembatasan kendaraan sumbu tiga ini nantinya akan dikeluarkan surat keputusan bersama dari Korlantas Polri, PU, dan Dinas Perhubungan.
"Ini nantinya akan disosialisasikan kepada seluruh pengguna jalan, khususnya sumbu tiga, agar sementara tidak melintas di waktu-waktu yang akan ditetapkan nantinya dalam bentuk surat keputusan bersama," katanya.
Dijelaskan, pantauan jalur ini utamanya dilakukan pada jalur trans Jawa yang dimulai dari Jakarta-Cikampek (Japek), Cikopo-Plimanan (Cipali) hingga Palimanan-Kanci (Palikanci).
Baca juga: Kakorlantas Sisir Pantura hingga Cek Rest Area Jelang Mudik Lebaran 2025
Jalur ini akan dioperasikan dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya mendatang.