Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Parah di Griya Bandung Indah: Ratusan Rumah Terendam, Harap Normalisasi Sungai Cipeso

Kompas.com, 4 Maret 2025, 15:15 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan rumah di Kompleks Griya Bandung Indah (GBI) kembali terendam banjir, dampak dari luapan Sungai Cipeso, Selasa (4/3/2025).

Banjir tersebut disebabkan meningkatnya volume Sungai Cipeso setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Bandung dan sekitarnya.

Ketua RW 10 Kompleks GBI, Ahmad Sanusi (58), mengatakan di RW 10 saja ada 320 keluarga dan 270 rumah yang terendam luapan Sungai Cipeso.

Ahmad menjelaskan, banjir di Kompleks GBI tidak hanya melanda RW 10 saja, tiga RW lain seperti RW 12, RW 8, dan RW 9 juga terdampak.

Baca juga: Kompleks GBI Kabupaten Bandung 20 Tahun Kerap Banjir, Warga Minta Gubernur dan Bupati Cari Solusi

"Kalau di RW 10 yang segitu, belum dengan RW yang lain. Yang paling parah RW 10, kemudian RW 12, RW 9, RW 8. Cuma yang paling parah wilayah kami RW 10, karena mungkin lebih rendah atau lebih rendah," katanya ditemui di lokasi.

Ahmad menjelaskan banjir di Kompleks GBI tergantung pada curah hujan yang turun di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Dia menyebut pembuangan dari Kompleks GBI tidak mengalir ke Sungai Cipeso, pasalnya Sungai Cipeso saat ini memiliki debit air yang terbilang tinggi.

"Ketika pintu air ditutup, perbandingannya kelihatan bahwa Cipeso 40 cm lebih tinggi dari permukaan aliran dari perumahan. Jadi terbayang kalau enggak ada pintu air, banjir di kompleks kami itu lebih parah gitu," katanya.

Ketinggian air di RW 10, kata dia, bisa mencapai 60 sentimeter bahkan lebih.

Ketua RW 10 Komplek GBI, Ahmad Sanusi (58) saat diwawancarai terkait banjir yang kerap melanda Komplek GBI, Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Ketua RW 10 Komplek GBI, Ahmad Sanusi (58) saat diwawancarai terkait banjir yang kerap melanda Komplek GBI, Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025)

Jika di jalan kompleks banjir sudah mencapai satu meter, Ahmad menyebut dipastikan bagian dalam rumah warga ikut terendam.

"Ketinggian bisa 60 sentimeter saat ini, masuk ke rumah kalau ketinggian sudah parah, jadi di jalan sudah tinggi, pasti ke rumah ya pasti masuk," beber dia.

Sementara, warga mesti menunggu selama 24 jam untuk memastikan air kembali surut.

Itu pun, kata Ahmad, setelah dibantu mesin atau pompa penyedot air.

Jika dibiarkan normal, tanpa bantuan mesin, kata dia, air akan kembali surut setelah dua atau tiga hari.

Baca juga: Banjir Rancasari Bandung, Genangan Air Belum Surut, Warga: Baru Ini...

"Itu mesin sejak 2018, kalau mesin mungkin 24 jam surut. Kalau tanpa bantuan ya 2 hari 3 hari. Belum juga ada pintu air yang ikut membantu," terang dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau