BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 52.000 jiwa terdampak banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi. Hingga Rabu (5/3/2025), air banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, mengatakan banjir melanda 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi dan tujuh kecamatan di Kota Bekasi.
Pihaknya masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak akibat meluapnya debit air Sungai Bekasi.
"Kami telah melakukan penanganan darurat, termasuk evakuasi warga, pendirian tempat pengungsian darurat, serta penyediaan logistik. Kita lakukan bersama relawan juga di sini," kata Anne dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (5/3/2025).
Baca juga: Pengakuan Hartono Soekwanto, Simpan Pistol 6 Tahun untuk Jaga-jaga dan Menakut-nakuti
Anne menjelaskan, ketinggian air di sejumlah titik bervariasi, dengan rata-rata antara 50 hingga 350 cm. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit.
Warga terdampak membutuhkan bantuan mendesak, seperti air minum, makanan siap saji, perlengkapan bayi, kebutuhan khusus perempuan, selimut, dan alas tidur.
"Semua kebutuhan kita tetap upayakan untuk menjamin kelangsungan aktivitas korban terdampak sehari-hari," terang Anne.
Selain di Bekasi, bencana hidrometeorologi juga terjadi di Kota Depok, Kabupaten Karawang, dan Bogor. Di Bogor, banjir dan tanah longsor mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
"BPBD Jabar juga berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah untuk penanganan selanjutnya," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang