Editor
KOMPAS.com - Upaya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam membongkar kawasan wisata Hibisc Fantasy milik PT Jaswita, BUMD Jabar, di Puncak, Bogor, Jawa Barat, kembali menghadapi tantangan besar.
Hal itu terjadi setelah ratusan warga kembali merangsek masuk dan menyabotase alat berat, seperti ekskavator, pada Jumat (7/3/2025).
Ini merupakan hari kedua dari proses pembongkaran Hibisc Fantasy yang telah direncanakan.
Sejak pagi, warga berkumpul dan memasuki area wisata, memaksa pembongkaran dilakukan secara menyeluruh.
Petugas yang telah menyiapkan lima unit alat berat untuk merobohkan bangunan menghadapi hambatan serius akibat aksi massa yang semakin tidak terkendali.
Baca juga: Geram dan Marah, Warga Bongkar Paksa Hibisc Fantasy Puncak, Ambil Alih Ekskavator
Warga bahkan menghancurkan bagian dalam bangunan dan merusak fasilitas seperti pot bunga di area wisata.
Satpol PP yang bertugas berusaha mengendalikan situasi.
"Jadi, hari ini kami melakukan dulu pembersihan dan penataan sisa material pembongkaran yang dilakukan kemarin oleh warga. Setelah itu, kami lanjutkan proses pembongkaran secara terstruktur," ujar Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat, Muhammad Ade Afriandi, kepada Kompas.com, Jumat.
Namun, situasi kian memanas menjelang siang hari. Usai shalat Jumat, sekelompok warga merangsek masuk, menjebol gerbang, dan memaksa pekerja serta operator alat berat untuk mempercepat penghancuran bangunan.
"Kemudian berjalan setelah shalat Jumat, sekitar jam 2 tiba-tiba ada kelompok masyarakat merangsek masuk menjebol pintu gerbang dan memaksa pekerja untuk membongkar bangunan dengan alasan tidak kepuasan," ujarnya.
Menurut Ade, warga melakukan pemaksaan kepada operator (ekskavator) untuk menghancurkan semua bangunan wisata Hibisc tersebut.
Dia menyebutkan, terdapat 39 bangunan wisata Hibisc ini yang disegel. 14 di antaranya harus melalui proses cabut izin, sedangkan 25 bangunan lainnya masuk kategori dibongkar.
Dengan begitu, ada beberapa bangunan yang punya dokumen atau izin sehingga harus melalui prosedur. Namun, massa tetap memaksa untuk dilakukan pembongkaran.
"Tentu kami menyampaikan jangan sembarang, ada bangunan yang memiliki izin, artinya harus melalui proses," ujarnya.
Petugas sempat menghentikan alat berat supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, ada satu yang lolos dan akhirnya dipakai untuk menghancurkan bangunan wisata.
Baca juga: Hibisc Fantasy Puncak Dibongkar: Arahan Dedi, Bantahan Jaswita, hingga Amarah Warga...
"Kami sampaikan bahwa di kawasan ini ada yang masuk dalam perizinan dan ada yang belum. Nah, berbicara pembongkaran, tentu kami tak bisa semua bongkar hari ini selesai karena kontruksinya beda-beda dan posisi tidak masuk izin itu tidak satu hamparan," ucapnya.
"Artinya tersebar dan akses masuknya juga kan tidak sama lebar dan belokannya. Nah, itu tentu kami sampaikan pemahaman bahwa kami melakukan penertiban dan pembongkaran tidak bisa cepat selesai," ujarnya.
"Apalagi masyarakat memaksa masuk dan memaksa menunjukkan bangunan yang ingin mereka bongkar. Nah, itu tentu mengganggu proses penertiban ini," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor mulai membongkar bangunan wisata rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak, Jumat (7/3/2025).Sebelumnya, ratusan warga Puncak Bogor, Jawa Barat, kembali menyabotase alat berat atau ekskavator dan membongkar bangunan wisata Hibisc Fantasy milik PT Jaswita pada hari kedua atau Jumat (7/3/2025).
Mereka menyerbu dan merangsek masuk ke dalam area wisata rekreasi Hibisc Fantasy Puncak.
Rencana pembongkaran menggunakan lima unit alat berat oleh Satpol PP akhirnya tak berjalan mulus.
Warga yang berhasil masuk langsung menghancurkan bangunan bagian dalam. Bahkan, ada sebagian warga yang menghancurkan pot-pot bunga di area wisata.
Ratusan warga ini merasa tak puas setelah pembongkaran pertama pada Kamis (6/3/2025) kemarin.
Oleh karena itu, mereka meminta agar pembongkaran hari kedua ini tak tebang pilih. Menurut mereka, semua bangunan harus dibongkar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor mulai membongkar bangunan wisata rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak, Jumat (7/3/2025).Sempat terjadi aksi saling dorong antara warga dengan para karyawan Hibisc yang berusaha menghalau alat berat di lokasi.
Meski mendapat perlawanan dari karyawan, ratusan warga berhasil menduduki area wisata hingga ke bagian dalam.
Ratusan warga kemudian menghancurkan bangunan permanen yang berdiri di lahan resapan air. Cekcok hingga aksi saling lempar kian memanas antara warga dengan para karyawan Hibisc tersebut.
Sejumlah karyawan tampak teriak karena tak terima saat bangunan tempat mereka bekerja dibongkar paksa.
"Aing gagawean di heula, ulah padu ngbongkar wae (saya bekerja dulu, jangan langsung main bongkar saja)," teriak seorang karyawan yang marah. Situasi kian tegang.
Namun, warga tak mengindahkan keluhan karyawan. Alhasil, sebagian bangunan wisata ala negeri dongeng itu kini telah rata dengan tanah.
(Penulis Kontributor Bogor Kompas.com: Afdhalul Ikhsan)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang