Sementara di daerah lain sudah dibangunkan kolam retensi seperti Cieunteung.
"Kaya gak ada solusinya banjir teh. Padahal di wilayah Cieunteung sudah ada kolam retensi. Jadi warga enak enggak ada banjir," terang Yuyun.
Selain mengganggu aktivitas kerja dirinya, banjir yang memutus Jalan Raya Dayeuhkolot itu juga memutuskan perekonomian setempat.
"Ini pasti mengganggu ke pekerjaan. Namun, gimana lagi kita-kita mah kan butuh. Jadi dipaksain aja," bebernya.
Lantaran tidak ada kendaraan untuk sampai ke lokasi tujuan, Yuyun sudah berjalan kaki beberapa menit ke dataran yang agak tinggi.
"Saya baru pulang kerja shift malam. Pulang jam 7-an. Tadi sama angkot diturunin di Metro, sekarang jalan saja babanjiran ke sini. Di pom bensin Baleendah lanjut lagi pakai angkot," kata Yuyun.
Baca juga: Ribuan Rumah Bojongasih Dayeuhkolot Bandung Terendam Banjir, Warga Sulit Dapatkan Sembako
Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya Atmaja, mengatakan hingga saat ini banjir masih belum sepenuhnya surut.
Warga dari Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung diharapkan agar tidak melewati akses Jalan Bojongsoang menuju Baleendah.
"Masyarakat sudah mengikuti arah rambu-rambu atau petunjuk dari Satlantas Polresta Bandung dan Polsek setempat," katanya.
Danu mengimbau agar masyarakat khususnya Kabupaten Bandung untuk mewaspadai titik-titik banjir di wilayah Kabupaten Bandung.
"Diimbau kepada masyarakat untuk mengikuti perkembangan melalui sosial media Satlantas Polresta Bandung dan media online untuk memantau situasi ruas mana saja yang aman untuk dilewati berkendara," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang