BANDUNG, KOMPAS.com - Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, akibat banjir luapan Sungai Citarum, Sabtu (8/3/2025).
Jalur penghubung wilayah Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung itu terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bandung Raya pada Jumat petang.
Banjir setinggi satu meter lebih memanjang dari pertigaan Pasar Dayeuhkolot hingga ke jembatan lama Dayeuhkolot.
Kendaraan roda dua dan empat dari arah Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung atau sebaliknya pun terhenti.
Baca juga: Derita Warga Dayeuhkolot Puluhan Tahun Berteman Banjir: Gelap, Makan Susah...
Beberapa petugas kepolisian terpaksa mengalihkan arus lalu lintas ke jalan alternatif menuju wilayah Kopo-Katapang.
Sebagian warga yang ingin melintas terpaksa melalui banjir menggunakan perahu atau delman.
Halimatul Huda Ginayah (30), buruh pabrik asal Banjaran, mengaku banjir tersebut jelas mengganggu aktivitas dirinya untuk bekerja.
Selain tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat, otomatis angkutan umum pun, kata dia, tidak ada yang beroperasi.
"Kesulitan kalau banjir gini buat kerja. Kalau banjir mah susah lewat, paling lewat alternatif," katanya ditemui, Sabtu (8/3/2025).
Baca juga: Ribuan Rumah di Dayeuhkolot Bandung Diterjang Banjir, Sekolah hingga Fasilitas Ibadah Terendam
Meski tak asing dengan banjir yang kerap melanda Jalan Raya Dayeuhkolot, tetap saja sebagian besar warga, termasuk dirinya, terganggu dengan persoalan akut tersebut.
Dia menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Bandung Raya membuat wilayah Kecamatan Dayeuhkolot kembali dilanda banjir.
"Sering banjir ini mah. Bosanlah gini terus," ujarnya.
Hal serupa dirasakan buruh pabrik lainnya, Yuyun Yunengsih (45).
Dia mengatakan, sampai saat ini banjir di Dayeuhkolot masih menunggu solusi dari pemerintah.
Dayeuhkolot, kata Yuyun, menjadi salah satu lokasi yang masih harus menampung luapan Sungai Citarum.