Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Candai "Forecaster" BMKG: Kalau Hujan Sudah Turun, Saya Tak Mau Jatuh Hati

Kompas.com, 12 Maret 2025, 14:39 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyempatkan diri bercanda dengan seorang pegawai perempuan forecaster (prakirawati cuaca) BMKG saat mengunjungi kantor BMKG untuk memantau hasil modifikasi cuaca. Pegawai tersebut diketahui bernama Uun.

Momen ini terekam dalam video yang diunggah Dedi di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi dan telah dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (12/3/2025).

Dalam video tersebut, Dedi awalnya menceritakan bahwa dirinya baru saja berkeliling ke Kali Bekasi dan menyaksikan tumpukan sampah serta permukiman yang berdiri di atas sungai.

"Bagaimana nggak banjir ya, hulunya beton, bawahnya beton. Parah," kata Dedi.

Baca juga: Dedi Mulyadi dan BMKG Mulai Tebar Garam ke Awan untuk Modifikasi Cuaca

Ia kemudian beralih memperkenalkan Uun, pegawai BMKG yang bertugas memperkirakan cuaca. Sambil bercanda, Dedi mengatakan:

"Tapi yang sebelah saya nggak parah. Ini yang suka memperkirakan cuaca dalam setiap hari. Hari besok cuaca langit berawan, hati mendung karena THR belum turun," ucapnya disambut tawa.

Dedi lalu bertanya kepada Uun mengenai pekerjaan sehari-harinya. Dengan malu-malu, Uun menjawab bahwa dirinya memang bertugas memantau dan memprediksi cuaca setiap hari.

Ketika ditanya mengenai perkiraan cuaca untuk Kamis, 13 Maret 2025, Uun menjelaskan bahwa secara umum cuaca di Jakarta dan Jawa Barat diprediksi cerah berawan. Namun, pada siang hingga malam hari, terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di Jabodetabek.

"Jawa Barat perlu diwaspadai potensi hujan sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang," ujar Uun.

Mendengar hal itu, Dedi langsung menimpali dengan candaannya.

"Nah, ini kalau ketemu perempuan suka kayak kena petir," kata Dedi yang disambut tawa.

Uun yang tampak tersipu malu kemudian menjelaskan bahwa potensi petir kemungkinan terjadi pada malam hari di Bogor, Kabupaten Bogor, sebagian Purwakarta, dan Bandung.

Dedi kemudian bertanya mengenai perkembangan modifikasi cuaca yang telah dimulai sejak Selasa.

"Kita sedang mengupayakan sama BPBD, BNPB, berupaya 24 jam lakukan modifikasi cuaca," jelas Uun.

Dedi kembali bertanya, "Hujan sudah jatuh ke laut?

"Ya, sudah, Pak"

"Sudah jatuh ke Jatiluhur?"

"Eeh, secara umum belum, Pak"

Dedi langsung menyisipkan candaan khasnya.

"Kalau hujan sudah jatuh, saya tidak mau jatuh hati," ujar mantan suami Anne Ratna Mustika, eks Bupati Purwakarta, ini.

Baca juga: Pimpin Modifikasi Cuaca, Dedi Mulyadi: Hal Konkret Benahi Tata Ruang, Ajak Tobat Ekologis

Rombongan yang hadir pun tertawa mendengar candaan Dedi tersebut, mencairkan suasana kunjungan resminya ke BMKG.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau