SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang wanita lansia pingsan saat tengah mengantre sembako murah di Kantor Pos Kota Sukabumi, Selasa (18/3/2025).
Wanita lansia tersebut pingsan di tengah kondisi masyarakat yang tengah mengantre untuk mendapatkan kupon sembako murah.
Dinar Muhammad, petugas PMI Kota Sukabumi, mengungkap bahwa lansia yang pingsan itu diduga kelelahan saat mengantre sembako murah.
"Saya menerima telepon dari warga yang mengabarkan ada yang pingsan di Kantor Pos saat mengantre sembako murah," kata Dinar kepada awak media di halaman Kantor Pos, Selasa (18/3/2025).
"Pasien sedang dalam kondisi puasa, dia juga sedang menjalani perawatan, kemudian kondisinya si ibu sedang mengantre dan kadar oksigen yang masuk kurang sehingga pingsan," tuturnya.
Baca juga: Demi Sembako Murah, Warga Kota Sukabumi Rela Antre Berdesak-desakan
Saat ditangani petugas PMI, pasien tersebut langsung mendapatkan perawatan dan penanganan.
Setelah mendapatkan perawatan, pasien kemudian diantar pulang ke rumahnya.
"Kami PMI Kota Sukabumi melakukan penolongan pertama, mengecek pasien, memberikan terapi oksigen, dan memberikan rasa nyaman ke pasien ini, apalagi pasien ini lansia," tuturnya.
"Ini menjadi pembelajaran untuk penyelenggara agar kelompok-kelompok rentan, ibu hamil, dan perempuan harus didahulukan," ucap Dinar.
Seorang lansia pingsan saat tengah mengantre sembako murah di kantor pos Kota Sukabumi. Selasa (18/3/2025).Baca juga: Polri Distribusikan Ribuan Sembako ke Lokasi Bencana dan Buruh di Jabar
Alita Dila, Ketua Satgas Operasi Pasar Subsidi Kota Sukabumi, tak menampik adanya insiden saat mengantre sembako murah.
Atas peristiwa itu, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk operasi pasar rumah pada hari Rabu (19/3/2025) dan Kamis (20/3/2025).
"Iya, kami sepertinya kurang berkoordinasi dengan pihak keamanan. Besok kami harus lebih intens lagi dengan keamanan untuk mengatur masyarakat," ucapnya.
"Antrean diutamakan harus ya ibu hamil dan lansia, tetapi itu tadi banyak masyarakat lain yang menggerutu," ucap Dila.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang