PANGANDARAN, KOMPAS.com - Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 4,9 pada Selasa (25/3/2025).
Pusat gempa terletak di laut, sekitar 86 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, dengan kedalaman 11 km.
Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, mengungkapkan bahwa hampir semua kecamatan di Pangandaran merasakan getaran gempa yang cukup besar.
Baca juga: Diguncang Gempa, Warga Pangandaran: Kencang Sekali!
"Hampir semua kecamatan (di Pangandaran) merasakan getaran gempa karena cukup besar getarannya, durasinya pendek (getaran tidak lama)," kata Nana saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Meskipun getaran yang dirasakan cukup besar, Nana menjelaskan bahwa tidak ada evakuasi mandiri yang dilakukan oleh warga.
"Tidak ada perpindahan warga (evakuasi). Situasi kondusif," jelasnya.
Nana menambahkan bahwa kepanikan warga merupakan respons yang wajar mengingat adanya getaran gempa, terutama bagi mereka yang tinggal di lantai dua, di mana getarannya lebih terasa.
"Kaget biasa, wajar. Namun tidak sampai ada eksodus warga, atau evakuasi mandiri," tuturnya.
Salah seorang warga Pangandaran, Deni Nurdiana, mengungkapkan pengalamannya saat gempa terjadi.
Baca juga: BMKG: Gempa Pangandaran Dipicu Sesar Aktif Bawah Laut
Ia merasakan getaran selama sekitar 2-3 detik.
"Getarannya tidak lama, itungan detik. Namun sempat kaget. Saya bergegas keluar rumah," kata Deni yang tinggal di Parigi.
Hingga saat ini, situasi di Pangandaran dilaporkan tetap kondusif meskipun beberapa warga masih merasakan dampak dari gempa tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang