BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN Aminudin Ma'Aruf menegaskan bahwa izin agen dan pangkalan yang menjual gas elpiji 3 kilogram di atas harga eceran tertinggi (HET) akan dicabut.
HET untuk wilayah Bandung ditetapkan sebesar Rp 16.600 per tabung.
"Jika ada yang menjual di atas HET, akan dikenakan sanksi, izin dicabut baik untuk agen maupun pangkalannya," tegas Aminudin saat melakukan pemantauan di salah satu pangkalan di Jalan Emong, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).
Baca juga: Pertamina Tambah 1 Juta Tabung Elpiji 3 Kg untuk Soloraya Selama Ramadhan dan Lebaran 2025
Aminudin menambahkan bahwa pengawasan terhadap praktik kecurangan akan terus dilakukan oleh pihak Pertamina.
Ia juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan pangkalan yang menjual gas elpiji 3kg di atas HET.
"Masyarakat juga bisa menyampaikan kepada kami di Pertamina, jika ada agen atau pangkalan yang menjual di atas HET. Ingat, harga di setiap wilayah berbeda-beda. Saat ini kita berada di Kota Bandung dengan HET sebesar Rp 16.600," tuturnya.
Baca juga: Maling Spesialis Elpiji Ditangkap, Sekali Beraksi Gasak 90 Tabung Gas
Lebih lanjut, Aminudin memastikan bahwa stok elpiji di wilayah Bandung aman dan harga sesuai dengan HET.
"Stok aman, insya Allah, harga juga sesuai dengan HET Kota Bandung, yaitu Rp 16.600. Di seluruh wilayah distribusi untuk Bandung dan Priangan Timur, ada 10.000 pangkalan yang stoknya dijamin aman oleh Pertamina," kata Amin.
Stok elpiji 3kg ini, menurut Aminudin, akan didistribusikan dari Plumpang dan Eretan.
"Stok insya Allah aman, baik di pangkalan maupun di SPBE. Distribusi dilakukan dari Plumpang dan Eretan," tegasnya.
Sementara itu, petugas pangkalan gas elpiji, Feri Ferdiansyah, menyebutkan bahwa pangkalannya rata-rata mendapatkan stok 100 tabung gas elpiji 3 kilogram setiap harinya.
Baca juga: Inovasi Kompor Biomassa: Sempat Dilirik Dunia, tapi Belum Bisa Geser Elpiji
"Biasanya, dalam sehari 100 tabung tersebut habis," tuturnya.
Selama bulan puasa, Feri mengungkapkan bahwa kondisi penjualan tabung berjalan normal. "Masih normal, tidak ada antrean," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya membatasi pengambilan gas elpiji 3kg bagi para agen atau pengecer. "Biasanya, agen mengambil di sini, paling banyak 10 tabung sehari, dibatasi," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang