KARAWANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal melakukan modifikasi cuaca pada puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Dedi, awalnya hanya akan melakukan modifikasi cuaca satu kali pada tanggal 28 Maret 2025.
"Tapi pertimbangan antisipasi, maka saya sudah meminta tiga kali, jadi mulai besok sampai pada malam takbiran kita akan lakukan," kata Dedi kepada wartawan di rest area Km 57 jalan tol Jakarta - Cikampek, Rabu (25/3/2025).
Baca juga: Arus Mudik, Dedi Mulyadi Minta BMKG Modifikasi Cuaca hingga Malam Takbiran
Sebab, kata Dedi, sehebat apapun rekayasa lalu lintas diterapkan, jika hujan deras, arus akan terhambat dan terjadi kemacetan.
Ia juga mengaku kasihan jika petugas harus hujan-hujanan saat mengatur lalu lintas.
"Sehingga pawang hujan melalui BMKG ini adalah bagian dari upaya melancarkan mudik," kata Dedi.
Upaya modifikasi cuaca Pemprov Jabar diapresiasi Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"Terima kasih Pa Gubernur juga membuat suatu terobosan untuk mengatasi informasi hujan dengan melakukan TMC," kata Listyo saat konferensi pers di rest area Jakarta - Cikampek Km 57.
Sehingga, kata Listyo, upaya tersebut mengurangi potensi hujan di jalur tol ataupun arteri yang berdampak pada pandangan jalan dan jalur menjadi licin.
"Dan ini tentunya akan mengurangi laka lantas dan mengurangi kemacetan," kata Listyo.
Baca juga: Coba Buktikan Omongan Dedi Mulyadi, Penunggak Pajak Temukan Ini di Samsat Sumedang
Selain soal modifikasi cuaca, Kapolri juga mengapresiasi terobosan Dedi Mulyadi yang memberikan stimulus kepada pengemudi becak, sopir angkot, ojek, dan kusir andong di sejumlah wilayah.
Stimulus itu diberikan lantaran mereka diminta tak beroperasi sementara saat musim mudik Lebaran Idul Fitri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang