Editor
JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Indramayu Lucky Hakim mengaku akan menghadap ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk memberikan penjelasan soal kepergiannya ke Jepang.
Lucky ke Jepang untuk berlibur saat cuti Lebaran.
"Nanti saya akan menghadap Pak Gubernur dan Pak Mendagri untuk menjelaskan," kata Lucky dikutip dari Tribunnews.com, Senin (7/4/2025).
Ia menuturkan, salah satu yang akan ia jelaskan adalah soal dana yang digunakan untuk berlibur ke Jepang.
Baca juga: Ini Kata Bupati Lucky Hakim soal Liburan ke Jepang Tak Beri Tahu Dedi Mulyadi
Lucky mengungkapkan, kepergiannya ke Jepang untuk berlibur menggunakan dana pribadi, bukan APBD.
Ia juga menyinggung tindakannya yang mencoret anggaran perjalanan dinas ke luar negeri.
"Saya sebagai Bupati Indramayu juga beberapa waktu lalu mencoret anggaran perjalanan dinas ke luar negeri sebesar Rp 500 juta dan mobil dinas baru sebesar Rp 1 miliar," ujar Lucky.
Namun, Lucky tak menjawab secara gamblang saat ditanya mengenai perizinan.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa Lucky tidak mengajukan izin untuk bepergian ke luar negeri.
Semestinya, kata dia, izin diajukan ke Mendagri lewat dirinya sebagai Gubernur.
Menurut Dedi, pada Minggu (6/4/2025), Lucky sudah meminta maaf terkait kepergiannya ke Jepang.
Dedi mengatakan, berlibur merupakan hak Lucky. Namun, sebagai kepala daerah, Lucky wajib mengajukan izin ke Kementerian Dalam Negeri dengan mengajukan surat ke Gubernur Jabar.
"Itu dilakukan untuk memenuhi keinginan anak-anaknya. Ya, saya pikir Pak Lucky juga punya hak untuk bepergian ke luar negeri, tapi gimana ya, memang ada aturannya," ujar Dedi.
Di sisi lain, Dedi sempat menyindir Lucky soal kepergiannya ke Jepang.
Di Instagram, Dedi memposting foto Lucky Hakim yang sedang berada di Jepang dengan menambahkan caption, "Selamat Berlibur Pak Lucky Hakim, Nanti Kalau ke Jepang Lagi, Bilang Dulu Yah...".
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lucky Hakim Bisa Disanksi Pemberhentian Sementara 3 Bulan? Kata Dedi Mulyadi Sudah Ada Aturannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang