Editor
CIANJUR, KOMPAS.com – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, kembali memperpanjang penutupan sementara aktivitas pendakian Gunung Gede.
Penutupan ini berlaku mulai Selasa (8/4/2025) dan direncanakan berlangsung hingga Minggu (13/4/2025).
Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Gede yang dinilai dapat memicu letusan freatik maupun pelepasan gas berbahaya dari kawah.
"Maka untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, penutupan pendakian diperpanjang hingga 13 April 2025," kata Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (8/4/2025).
Baca juga: 9 Tahun Erupsi Merapi, Mengenang Mbah Maridjan Sang Juru Kunci...
Adhi menjelaskan bahwa kebijakan perpanjangan penutupan bersifat situasional dan akan terus disesuaikan dengan kondisi terbaru berdasarkan hasil pemantauan dari Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Karena itu, bagi calon pendaki yang telah mendaftar, kami imbau untuk melakukan penjadwalan ulang melalui sistem pemesanan daring," ujarnya.
Sebelumnya, TNGGP telah menutup seluruh jalur pendakian sejak Kamis (3/4/2025) hingga Minggu (7/4/2025), setelah tercatat terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik Gunung Gede.
Data mencatat, pada 1 April 2025 terjadi 21 kali gempa vulkanik yang berpotensi menyebabkan letusan freatik maupun pelepasan gas di area sekitar kawah.
Pihak pengelola mengimbau masyarakat, khususnya calon pendaki, untuk selalu mengikuti perkembangan informasi resmi dari Balai Besar TNGGP serta tetap mengutamakan keselamatan.
Baca juga: Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya...
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang