Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Sukabumi Datangi Rumah Dinas Dedi Mulyadi di Bandung, Adukan Perundungan Anaknya...

Kompas.com, 14 April 2025, 14:19 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Sukabumi, Dudy Syahprialdi, mengambil langkah berani dengan mendatangi langsung rumah dinas Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuan di Kota Bandung untuk bertemu dengan Gubernur Dedi Mulyadi.

Tujuannya adalah melaporkan perundungan dan kekerasan fisik yang dialami oleh anaknya.

"Betul, saya datang langsung ke Bandung untuk ketemu KDM (Kang Dedi Mulyadi) untuk melaporkan kejadian yang menimpa anaknya," ungkap Dudy di Gedung Pakuan Bandung pada Sabtu (14/4/2025) malam, dikutip Antara.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Saya Pemimpin di Antara yang Suka dan Tidak Suka, Nikmati Saja

Sebelum sampai di Bandung, Dudy mengunjungi rumah pribadi Gubernur di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.

Namun, di sana, ia diarahkan untuk menuju Bandung karena Gubernur tengah menggelar acara.

"Saya sebenarnya sempat ke Lembur Pakuan, tapi di sana diarahkan ke sini. Jadi tadi jam 7 pagi sudah sampai Bandung," ucap Dudy.

Setelah menunggu beberapa jam di Gedung Pakuan, Dudy akhirnya bertemu dengan Gubernur pada malam hari.

Dalam pertemuan itu, ia menceritakan pengalaman pahit yang dialami anaknya.

Gubernur Dedi Mulyadi meminta Dudy untuk segera menyerahkan bukti-bukti terkait perundungan yang dialami oleh anaknya kepada timnya.

Baca juga: Didukung Jaksa Agung, Dedi Mulyadi Tindak Penambang Ilegal di Bogor

Langkah berani ini diambil Dudy karena kasus yang menimpa anaknya, yang berinisial N, baru terungkap pada tahun 2023.

Dudy merasa bahwa upaya penyelesaian di tingkat lokal, baik melalui Sekolah Dasar Katolik YB maupun pemerintah Kota Sukabumi, tidak menghasilkan hasil yang memuaskan dan justru menemui berbagai hambatan.

"Saya merasa tidak menemukan titik terang setelah melapor ke UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Kota Sukabumi hingga ke Dinas Pendidikan Kota Sukabumi. Karena itu, saya nekat melaporkan kejadian ini langsung ke KDM," jelas Dudy.

"Ketemu sama KDM, saya langsung bercerita, dan langsung diarahkan ke timnya. Saya juga tadi memberikan bukti-bukti dan diminta nomor HP oleh timnya," tambahnya.

Setelah pertemuan tersebut, Dudy mengaku tidak menunggu lama untuk mendapatkan respons.

Baca juga: Dedi Mulyadi Resmi Terbitkan SK Larang Pungutan Liar di Jalan Raya

Kepala Dinas Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, Siska Gerfianti, segera menghubunginya untuk menjadwalkan pertemuan guna menindaklanjuti kasus tersebut.

Ia berharap dengan bantuan Gubernur, kasus ini bisa segera mendapatkan perhatian yang layak dan anaknya bisa mendapatkan keadilan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau