BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bakal merehabilitasi kawasan Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, yang rusak akibat terjangan longsor beberapa waktu lalu.
Dedi berencana menanam pohon endemik di kawasan tersebut untuk mengembalikan fungsi daerah itu sebagai resapan air dan pelindung ekosistem.
"Kita akan tanami kembali kawasan ini dengan pohon-pohon endemik. Ini bukan hanya soal estetika, tapi soal menjaga ekosistem dan keselamatan warga," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Dedi Mulyadi Bantu Eks Honorer yang Sepatunya Bolong dan Tertipu Umrah Gratis
Dia menerangkan bahwa rehabilitasi kawasan tersebut adalah bagian dari rencana percepatan pembangunan akses yang lebih aman menuju Stasiun Batutulis.
Dedi menegaskan pentingnya penertiban aktivitas komersial yang tidak sesuai dengan tata ruang di Gunung Salak, guna mengantisipasi terjadinya bencana di kemudian hari.
Pihaknya menilai bahwa kegiatan ekonomi yang tidak sesuai tata ruang bisa mengganggu keseimbangan alam, sehingga perlu ditertibkan dan diarahkan agar sesuai dengan regulasi lingkungan hidup.
"Kawasan ini harus kembali menjadi ruang yang tertata. Kita tidak bisa membiarkan kegiatan ekonomi tumbuh tanpa kendali," ucap Dedi.
Dia mengungkapkan bahwa trase jalan baru telah diukur dan akan disesuaikan dengan rencana tata ruang, sambil tetap memperhatikan aspek ekologis.
Ditargetkan, pembangunan jalan baru dapat dimulai pada perubahan anggaran tahun ini.
Proses pembebasan lahan akan dilakukan secara kolaboratif oleh Pemprov Jabar dan Pemkot Bogor, dengan masing-masing menanggung 50 persen dari total biaya pembebasan lahan sebesar Rp 30 miliar.
Pembangunan infrastruktur sendiri diperkirakan memerlukan anggaran Rp10 miliar.
"Untuk alokasi anggaran dibagi dua, setengah dari provinsi, setengah dari kota," tuturnya Dedi.
"Kawasan ini akan difungsikan sebagai ruang hijau baru dengan tanaman endemik yang mencerminkan kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang