Editor
KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkap sebab keterlambatan penyelesaian pembangunan Jembatan Bailey Cicangor di Desa Ciptasari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dedi Mulyadi mengatakan hal itu karena terkendala kondisi alam.
"Alam tidak bisa dilawan. Mau pakai ilmu apa pun kalau tanahnya ambles, pembangunan tidak bisa dipaksakan," kata Dedi Mulyadi di Karawang, dikutip dari Antara, Jumat (25/4/2025).
Ia mengakui keterlambatan pembangunan jembatan bailey dari target awal.
Namun, hal itu bukan karena disengaja, tidak ada anggaran atau tidak serius melakukan pembangunan, melainkan karena kondisi alam.
Baca juga: Respons Unjuk Rasa Warga, Dedi Mulyadi Evaluasi Izin Tambang Pabrik Semen di Pangkalan Karawang
Menurut dia, kegiatan pembangunan jembatan itu terus dilakukan meski sempat terkendala faktor alam, tanah yang mengalami ambles.
Dedi menargetkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Karawang-Bogor itu akan rampung pekan ini.
Jembatan Cicangor yang berlokasi di Jalan Badami-Loji, Kecamatan Pangkalan, Karawang, itu sebelumnya mengalami ambles pada Senin malam, 3 Maret 2025.
Amblesnya jembatan itu terjadi akibat derasnya aliran sungai hingga membuat pondasi jembatan perlahan terkikis, yang saat itu curah hujan cukup tinggi di sejumlah daerah, termasuk di Karawang.
Baca juga: Warga Cirebon Kaget, Kritik Dedi Mulyadi Ubah Nama Gedung Jadi Bale Jaya Dewata
Kondisi jembatan yang ambles membuat aktivitas warga terhambat karena tidak bisa dilintasi kendaraan, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
Atas kondisi itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk melakukan pembangunan jembatan rangka baja prafabrikasi (bailey) sebagai alternatif.
Proses pembangunan Jembatan Bailey Cicangor sempat dijanjikan selesai selama beberapa pekan.
Namun, hingga mencapai sebulan lebih, kegiatan pembangunan itu tak jua rampung.
Dedi Mulyadi mengakui pembangunan jembatan tersebut tidak selesai sesuai target itu karena faktor alam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang