BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video viral yang menarasikan pembongkaran Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pajajaran, Kota Bandung.
Dedi meluruskan bahwa sekolah tersebut tidak dibongkar untuk digantikan oleh Sekolah Rakyat program Kementerian Sosial (Kemensos), melainkan hanya diperbaiki.
"Jadi gini, sebenarnya bukan dibongkar diganti Sekolah Rakyat. SLB itu ada alokasi anggaran dari Kementerian PU. Kemudian dibangun Sekolah Rakyat," ujar Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (16/5/2025).
Dia memastikan, setelah perbaikan tersebut selesai, siswa SLB Negeri Pajajaran dapat kembali menempati ruang kelas di sekolah tersebut.
Sedangkan terkait informasi keberadaan SLB Negeri Pajajaran dihapus, hal tersebut tidak benar. Bahkan kedua lembaga tersebut nantinya akan berbagai fasilitas untuk proses kegiatan belajar.
Dedi menambahkan, bahwa perbaikan sekolah tersebut meruapakan upaya pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pendidikan lebih baik lagi.
Apalagi nantinya, kata dia, bakal ada dua lembaga pendidikan umum dan khusus yang akan menempati lokasi yang sama.
"Kemudian setelah pembangunan itu nanti teman-teman SLB sekolah tetap di situ. Bersama-sama, sekolahnya dibagusin," pungkasnya.
Perlu diketahui, beredar video di sosial media yang memuat informasi terkait SLB Negeri Pajajaran, Kota Bandung dibongkar dan akan digantikan dengan Sekolah Rakyat.
Dalam video tersebut, murid, orangtua, dan guru sekolah tersebut meminta bantuan Presiden Prabowo agar keberadaan SLB Negeri Pajajaran tidak gusur. Mengingat, sekolah tersebut dibutuhkan untuk menunjang bagi anak-anak disabilitas.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang