Editor
KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan akan melarang penggunaan ular dalam berbagai bentuk pertunjukan menyusul banyaknya kasus pawang yang tewas akibat dipatuk hewan tersebut.
Salah satu kasus tragis yang memicu kebijakan ini adalah meninggalnya Abah Kobra, pawang ular asal Kabupaten Sumedang, setelah dipatuk ular peliharaannya sendiri pada Agustus 2023.
"Peristiwa pawang dipatuk ularnya sendiri, dalam kegiatan atraksi bukan yang pertama," ujar Dedi melalui unggahan di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi dan dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Dikira Ular Masuk Ruang Ujian SD sehingga Dilaporkan ke Damkar, Ternyata Anakan Biawak
Menurut Dedi, atraksi yang melibatkan ular sudah terlalu sering memakan korban jiwa. Atraksi tersebut mencakup berbagai bentuk hiburan seperti pertunjukan maupun tarian yang memanfaatkan ular sebagai bagian dari tontonan.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera mengeluarkan larangan penggunaan ular dalam pertunjukan demi keselamatan dan kemanusiaan.
“Karena sangat berbahaya,” tegasnya.
Dedi berharap, tragedi yang menimpa Abah Kobra menjadi yang terakhir. Ia mengajak semua pihak untuk tidak lagi mengeksploitasi ular demi kepentingan hiburan.
Selain itu, Dedi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Baca juga: Ular 5 Meter di Samping Mushala Ditangkap Warga dengan Tangan Kosong
“Semoga almarhum diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di tempat mulia di sisi Allah SWT,” tuturnya.
Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan manusia sekaligus perlindungan terhadap satwa yang kerap dijadikan objek hiburan secara tidak wajar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang