BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan kebiasaan unik Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, yang enggan menghadiri acara penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Sebaliknya, Dedi Mulyadi selalu menjadi yang terdepan saat terjadi bencana dan musibah, dengan memastikan kondisi warganya.
Herman menyebutkan bahwa dalam acara penghargaan terbaru, Dedi Mulyadi menugaskan dirinya untuk menerima penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena Pemprov Jabar meraih juara 1 dalam kategori provinsi dengan berkinerja terbaik dalam penerapan Standar Penerapan Minimal (SPM).
"Kalau dapat penghargaan suka menugaskan kepada jajaran birokrasi. Kalau ada bencana atau musibah, suka paling depan," ujar Herman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/5/2025).
Baca juga: Cerita Mahasiswa UII, Pemohon Judicial Review UU TNI yang Diduga Alami Intimidasi
Baca juga: Mengenal Herkules, Sapi dari Kulon Progo yang Kini Jadi Milik Presiden
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat bertemu dengan para guru dan siswa SLB Pajajaran di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025).
Herman mengaku heran dengan kebiasaan Gubernur Dedi Mulyadi yang mendorong bawahannya untuk mewakili dalam menerima penghargaan.
Dalam pengalaman tiga dekade sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), mulai dari lurah hingga Sekda Jabar, ia menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya memiliki pimpinan yang berbeda dari biasanya.
Ia menilai karakteristik Dedi Mulyadi adalah sosok yang tidak bisa hanya duduk diam di belakang meja, dan selalu melakukan gebrakan.
"Mahiwal (tidak biasa) tapi untuk kebaikan. Baru kali ini punya pimpinan yang beda dari yang lain. Aneh, mahiwal Pak Gubernur Kang Dedi Mulyadi," tuturnya.
Baca juga: Wali Murid Geruduk Disdikbud Kota Magelang, Protes Seleksi SMP Jalur Prestasi
Herman juga menambahkan bahwa ponselnya terus berdering setiap hari dengan panggilan dari Gubernur Jabar untuk memberikan arahan dan tugas.
"Kami bisa pastikan Kang Dedi Mulyadi, gubernur paling rewel dan bawel se-Indonesia bahkan satu dunia. Setiap hari menelepon Sekda tidak kurang dari sepuluh kali. Jam 5 pagi, pagi-pagi, siang hari, sore hari sampai malam hari untuk memberikan arahan untuk banyak hal," katanya.
Meski sering "dibaweli" oleh Gubernur Jabar, Herman mengakui bahwa kerja keras pimpinannya tersebut demi Jabar yang lebih baik.
"Lah pokoknamah sabubukna Pak Gubernur, lembur diurus, kota ditata, Jawa Barat Istimewa," pungkasnya.
Baca juga: Diduga Korupsi Bandung Zoo, Mantan Sekda Kota Bandung Ditahan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang