Dia menyaksikan baliho yang terpasang di tiang kantor balai desa beterbangan.
"Dari lantai dua gedung balai desa, saya melihat pintu seolah mau terbang, baliho-baliho terbang, dan rumah Pak Azis runtuh. Saya juga takut karena angin sangat kencang," tambah Supendi saat ditemui Kompas.com di rumah Azis.
Setelah hujan dan angin mereda, Supendi langsung menuju rumah-rumah warga yang terdampak.
Sekitar 10 rumah mengalami kerusakan, mayoritas pada bagian atap, genteng, dan asbes.
Dari jumlah tersebut, empat rumah mengalami kerusakan sedang, sementara rumah Azis mengalami kerusakan parah.
Supendi menyatakan bahwa ini adalah musibah pertama yang dia alami dan berharap tidak ada kejadian serupa di masa depan.
Baca juga: Jasad Remaja yang Jatuh dari Mal di Kuningan Dibawa Pulang Keluarga untuk Dimakamkan
Ia juga mengimbau warga untuk tetap waspada.
Supendi berkoordinasi dengan petugas kecamatan dan dinas terkait untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
Sejak kejadian pada Senin sore, sejumlah warga yang terdampak masih merapikan kerusakan.
Mereka bergegas melakukan perbaikan karena khawatir hujan akan kembali turun pada hari ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang