SUKABUMI, KOMPAS.com - H (30 tahun), pelaku penyiraman air keras terhadap seorang ibu dan anak di Kota Sukabumi pada Kamis (1/5/2025), diketahui telah melakukan perjalanan jauh dari Kalimantan ke Jakarta sebelum melanjutkan ke Sukabumi.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kepolisian Polres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, dalam konferensi pers di Mapolresta Sukabumi, Rabu (28/5/2025) siang.
Rita menjelaskan bahwa H sengaja berangkat dari Kalimantan untuk menemui korban.
"Pada 29 April, H ini sengaja berangkat dari Kalimantan untuk menemui korban. Saat di Jakarta, pelaku sempat mencari air keras via media sosial dan membelinya seharga Rp 850.000," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Penyiraman Air Keras di Sukabumi, Dua Pelaku Ditangkap Polisi
Setelah membeli air keras, H meminta Y (37 tahun), seorang driver ojek online, untuk mengantar dirinya dari Jakarta menuju Sukabumi. Y dibayar Rp 750.000 untuk jasa antar tersebut.
Pada Rabu (30/4/2025), H dan Y berangkat ke Sukabumi. Pada Kamis (1/5/2025) pagi, H menunggu korban di gerbang perumahan di Sukabumi.
Ketika korban, Yulian Anggraini, keluar bersama anaknya, H membuntuti mereka.
Sekitar pukul 07.00 WIB di Jalan Sudajaya, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros Kota Sukabumi, dalam kondisi jalan yang sepi, H menyiramkan air keras kepada korban.
Setelah melakukan aksinya, H melarikan diri.
Baca juga: Cemburu Buta, Motif Pria Siram Mantan Pacar dan Anak Pakai Air Keras di Sukabumi
Kini, H dan Y disangkakan pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan yang menyebabkan luka berat, serta pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan yang menyebabkan luka.
Selain itu, mereka juga disangkakan pasal 76C juncto pasal 80 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
"Pidana penjara paling lama 9 tahun," tegas Rita.
Penangkapan dan pengungkapan kasus ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus kekerasan yang melibatkan anak dan perempuan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang