LAMPUNG, KOMPAS.com - Okto, warga Lampung Tengah, merasa tertipu dengan doorprize dari seseorang yang mengaku penjual kompor listrik di sebuah pusat perbelanjaan (mal) di Lampung.
Okto mengungkapkan bahwa dugaan penipuan tersebut terjadi pada akhir Mei 2025.
"Saya total kena (penipuan) sampai Rp 30 juta," ujar Okto saat dihubungi melalui telepon WhatsApp pada Senin (2/6/2025) siang.
Menurut Okto, insiden penipuan bermula saat dia dan istrinya mengunjungi mal yang terletak di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, pada Minggu (25/5/2025).
Baca juga: Korban Dugaan Penipuan Lisa Mariana di Surabaya Lapor ke Polisi
Di dalam mal, Okto tertarik dengan sebuah booth yang menawarkan kompor induksi listrik dengan harga murah.
Ia pun membeli kompor tersebut seharga sekitar Rp 2 juta.
Setelah melakukan pembelian dan menunggu pengantaran barang ke rumah, Okto menerima telepon dari seorang supervisi booth berinisial IR.
"Saya dikabari mendapatkan hadiah doorprize berupa 1 unit sepeda motor matik," katanya.
IR kemudian menjelaskan sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar Okto bisa mengambil hadiah tersebut, termasuk membayar biaya pengeluaran unit dari diler sebesar Rp 2,19 juta.
Selain itu, IR juga menawarkan asuransi kendaraan dengan benefit Rp 80 juta.
"Dia bilang kalau mau asuransinya cepat keluar harus dimasukin uang dulu," tambah Okto.
Korban pun sempat mendatangi penjual kompor listrik itu pada malam 27 Mei. Namun si penjual sudah tidak ada di mal tersebut.
Okto pun akhirnya menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan. Ia sebelumnya sudah mengirim uang sebanyak tiga kali, total sebesar Rp 8 juta, dan satu kali sebesar Rp 9 juta.
Selanjutnya, korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Natar, dan diketahui bahwa ada empat korban lain yang mengalami penipuan dengan modus, lokasi, dan kronologi yang sama.
Baca juga: Korban Dugaan Penipuan Jastip Lisa Mariana Disebut Lebih dari 1 Orang
Dari informasi yang diperoleh, kerugian para korban bervariasi, mulai dari Rp 5 juta hingga belasan juta rupiah.
Kapolsek Natar, AKP Setio Budi Howo, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut terkait kasus dugaan penipuan ini.
"Saya kroscek dulu ya, Mas," kata Setio.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang