BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sopir truk yang menolak penerapan Undang-Undang Over Dimension Over Loading (UU ODOL).
Dalam tanggapannya, Dedi menyerukan perlunya solusi yang adil bagi semua pihak terkait kebijakan tersebut.
Aksi demonstrasi yang berlangsung di kawasan Padalarang ini menyebabkan kemacetan panjang dan mengganggu arus lalu lintas sejak pagi hingga siang hari.
Baca juga: Sopir Truk Tolak UU ODOL di Tol Soroja: Kian Tertekan, Kami Korban Preman dan Pungli...
Para sopir truk yang tergabung dalam sejumlah komunitas mengeluhkan kebijakan pembatasan muatan yang dianggap merugikan penghasilan mereka secara langsung.
Dedi Mulyadi menilai bahwa akar persoalan dalam kebijakan ODOL adalah meningkatnya angka kecelakaan serta kerusakan infrastruktur akibat beban kendaraan yang melebihi ketentuan.
"Problem kita hari ini itu kan problemnya banyak kecelakaan lalu lintas, kemudian beban kendaraan yang berdampak pada semakin menurunnya daya dukung transportasi," ujar Dedi saat ditemui di Bandung Barat, Rabu (19/6/2025).
Meskipun demikian, Dedi juga menyoroti masalah yang dihadapi sopir truk dari segi ekonomi, terutama rendahnya pendapatan bersih yang mereka bawa pulang.
Menurutnya, mahalnya biaya operasional seperti bahan bakar, tarif tol, dan suku cadang membuat sopir hanya mendapatkan sisa pendapatan yang sangat kecil, bahkan sering kali tanpa kernet.
“Biaya produksi untuk angkutan truk itu memang agak mahal, sehingga sopir itu tidak kebagian,” kata Dedi.
Ia menyebutkan bahwa para sopir truk hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp100.000 hingga Rp160.000 per hari, kondisi yang membuat mereka keberatan jika aturan ODOL diterapkan secara kaku tanpa skema insentif yang berpihak.
"Mereka keberatan karena tidak dapat lebih. Nah ini harus kita bicarakan secara bersama, bagaimana caranya agar mobil ini bebannya sesuai ketentuan tetapi mereka tetap punya uang lebih di bawa ke rumah,” sebut Dedi.
Baca juga: Demo Sopir Truk Tolak Aturan ODOL di Bandung Tutup Tol Soroja
Dedi juga mengaku memahami betul kondisi sopir truk karena dirinya pernah langsung menangani permasalahan truk saat menjabat sebagai kepala daerah sebelumnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di Tol Cipularang mulai kembali lancar menjelang sore hari setelah aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan melakukan pengalihan arus dan pembubaran massa secara bertahap.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang