Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Kota Bandung Belum Ramah Anak Disabilitas, Farhan: Fasilitas dan Prasarana Masih Sangat Kurang

Kompas.com, 29 Juni 2025, 13:32 WIB
Putra Prima Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan tantangan besar dalam mewujudkan Kota Bandung yang ramah anak dan inklusif bagi penyandang disabilitas.

Hal ini disampaikan Farhan usai menghadiri Dream Festival di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencan, pada Minggu (29/6/2025).

"Sekarang ini masih menjadi tantangan untuk kita untuk paling tidak menyediakan sarana dan prasarana bagi masyarakat, khususnya anak-anak dengan disabilitas, untuk mendapatkan sarana dan prasarana yang baik. Nah, itu yang sedang kita lagi upayakan," ujar Farhan.

Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Bandung menjalin kerja sama dengan organisasi nirlaba independen, Save The Children, dengan menandatangani nota kesepahaman.

Baca juga: Di Depan Ratusan Kepala Sekolah, Farhan: Tak Hanya Penerima, Pemberi Suap dan Pungli Juga Akan Dipidana

"Semua pihak yang terlibat di sini berkesepakatan untuk memulai sebuah roadmap agar Bandung menjadi kota ramah anak dan inklusif," tambahnya.

Farhan juga menyoroti keluhan yang disampaikan oleh penyandang disabilitas dan anak berkebutuhan khusus terkait infrastruktur yang masih kurang mendukung.

" untuk bisa diakses oleh yang disabilitas. Akses ke kendaraan umum, akses ke kantor, akses ke sekolah, semua," ungkapnya.

Wali Kota berjanji bahwa Pemkot Bandung akan segera memperbaiki infrastruktur agar lebih ramah bagi anak dan penyandang disabilitas.

"Eksperimen pertama kita adalah trotor yang terbuat dari aspal yang akan ada di seputaran Jalan Belitung, Jalan Sumatera, Jalan Aceh, dan Jalan Kalimantan. Percobaan 800 meter panjangnya, sekarang baru selesai 200 meter. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa selesai 800 meter. Tapi ini masih percobaan," akunya.

Dari sisi pendidikan, Farhan menegaskan komitmen Pemkot Bandung untuk menyediakan pendidikan inklusif.

Namun, ia mengakui adanya tantangan dalam hal tenaga pengajar.

Baca juga: Farhan: Jangan Pakai Cara Kotor demi Sekolah Impian Anak

"Pendidikan inklusif pada dasarnya sudah menjadi kewajiban sekolah negeri untuk menjadi sekolah inklusif. Tapi tantangannya adalah kita tidak punya cukup tenaga pengajar yang mampu menangani inklusif atau anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, baik itu disabilitas mental maupun disabilitas fisik," jelasnya.

Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia, menambahkan bahwa pihaknya siap membantu Pemerintah Kota Bandung dalam mewujudkan kota yang ramah anak dan disabilitas.

"Perubahan hanya akan terjadi jika keluarga, masyarakat, dan pemerintah berjalan beriringan. Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan statement dari Pak Wali Kota bahwa ingin menjadikan kota Bandung ramah anak, inklusif, sehingga kami hadir di sini untuk bisa membantu dan berkolaborasi bersama untuk mewujudkan apa yang diinginkan oleh kota Bandung," ujarnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2023, sekitar 16 juta penduduk Indonesia memiliki disabilitas ringan hingga berat, termasuk 758 ribu hingga 1,1 juta anak usia 5 sampai 17 tahun.

Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah terbanyak, dengan estimasi mencapai 3 juta orang dengan disabilitas.

Baca juga: Farhan Siap Perbaiki Akses jika Bandara Husein Layani Jet Lagi

Dessy juga menekankan bahwa anak dengan disabilitas sering menghadapi stigma, pengucilan, dan tekanan ekonomi keluarga, terutama jika dibesarkan oleh orang tua tunggal.

“Kami percaya setiap anak, termasuk anak disabilitas, punya potensi luar biasa yang sering kali terhalang oleh kurangnya ruang dan pemahaman. Dream Festival 2025 lahir dari semangat kolaborasi karena kami tahu bahwa perubahan hanya bisa tercipta jika keluarga, masyarakat, dan pemerintah berjalan bersama, menciptakan lingkungan yang benar-benar mendukung anak untuk tumbuh, berani bermimpi, dan didengar. Karena semua anak berhak untuk bermimpi,” tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau