Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di Bandung Pilih Berbagi dengan Tahanan di Hari Bhayangkara, Ini Alasannya

Kompas.com, 1 Juli 2025, 18:39 WIB
Agie Permadi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam rangka peringatan HUT ke-79 Bhayangkara, Polrestabes Bandung menggelar perayaan tak biasa, yakni berbagi kebahagiaan bersama 99 tahanan yang tengah menjalani proses hukum di Rutan Polrestabes Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan, kegiatan potong tumpeng dalam rangka HUT ke-79 Bhayangkara ini sengaja dilakukan dengan para tahanan untuk berbagi kebahagiaan bersama.

Berdasarkan pantauan, tampak seorang tahanan dipilih menjadi perwakilan untuk menerima potongan pertama tumpeng dari Kapolrestabes Bandung sebagai simbol empati dan humanisasi terhadap para tahanan.

Baca juga: Mutasi Polri, Pejabat Utama Polda Jabar hingga Kapolres Alami Pergeseran

"HUT Bhayangkara ke-79 kami dari jajaran Polrestabes Bandung menuju ke tahanan Rutan Polrestabes Bandung karena kami juga mau ikut merayakan bersama tahanan, termasuk yang ditahan," kata Budi, Selasa (1/7/2025).

Budi mengaku ingin berbagi kebahagiaan di tengah HUT ke-79 Bhayangkara ini.

Ia menilai bahwa kejahatan adalah perbuatan dan perilakunya, tetapi bukan individunya.

"Karena bagaimanapun pun juga tahanan di Polrestabes Bandung yang dilakukan mereka adalah perilakunya, tindakannya yang penjahat, bukan perorangannya," ujarnya.

Para tahanan pun turut menikmati hidangan yang disiapkan, menciptakan suasana penuh toleransi di balik jeruji.

"Kami tetap merayakan bersama-sama. Tadi kami bersama-sama memberikan tumpeng dan memberikan makan kepada seluruh tahanan yang ada di Polrestabes Bandung," tambahnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ingin Tuntaskan Problem Sosial Jabar Lewat Restorative Justice

Sebelumnya, jajaran Polrestabes Bandung juga melakukan upacara peringatan HUT Bhayangkara di Balai Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Wakil Wali Kota Bandung, dan instansi terkait turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi Pemkot Bandung selama di bawah kepemimpinannya, salah satu yang terbesar adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat.

"Salah satu yang terbesarnya adalah mengembalikan kepercayaan pada masyarakat, mengembalikan Kota Bandung yang disebut Kota Gotham menjadi Kota Bandung yang menyenangkan," kata Farhan.

Menurutnya, Kota Bandung kerap menggelar kegiatan yang mengundang masyarakat, karenanya, Polrestabes Bandung berperan penting dalam menjaga keamanan dan kondusivitas.

"Tantangan tidak pernah berhenti dan saya sangat senang. Bersyukur bahwa Polrestabes Bandung sangat bisa diandalkan dalam berbagai macam event-event besar. Salah satunya yang terbesar adalah pawai Persib yang selama seminggu terus-terusan, tapi kita bahagia melaksanakannya, tidak ada kejadian-kejadian yang membahayakan," katanya.

Budi juga mengaku akan menjaga kekompakan antar-Forkopimda guna mewujudkan Kota Bandung yang aman, tertib, dan tentram.

"Terlihat bahwa kekompakan Forkopimda seluruh Kota Bandung kompak. Kami sekali lagi jajaran Polres Bandung bersama-sama akan menjaga keamanan Kota Bandung dengan cepat kondusif," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau