BOGOR, KOMPAS.com - Setelah tujuh hari pencarian, tim SAR gabungan resmi menghentikan operasi pencarian Oden Sumantri (47), sopir Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang hilang terseret longsor dan terbawa arus sungai saat bencana terjadi di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Hingga Sabtu (12/7/2025) sore, korban masih dinyatakan hilang karena belum ada kepastian identitas dari jenazah yang sempat ditemukan beberapa hari lalu.
"Sampai hari ini korban masih dinyatakan hilang. Kami tidak berani menyatakan meninggal dunia karena belum pasti jenazah yang ditemukan itu miliknya. Kami masih menunggu hasil tes DNA," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat.
Baca juga: Demo Bencana Puncak Bogor, Mahasiswa Bakar Foto Dedi Mulyadi dan Rudy Susmanto
Jenazah pria yang ditemukan sebelumnya dicurigai sebagai Oden, namun kondisi fisik yang rusak parah membuat keluarga korban menolak untuk mengidentifikasi secara langsung.
Menurut Ade, jasad tersebut sulit dikenali.
Proses identifikasi jenazah kini dilimpahkan ke tim forensik Polri untuk uji DNA, dengan hasil yang diperkirakan baru keluar dalam waktu sekitar dua pekan ke depan.
Jika DNA cocok, jenazah tersebut akan dinyatakan sebagai Oden Sumantri.
"Kita akan tunggu hasil tes DNA, mungkin sekitar setengah bulanan baru ada pengumuman apakah cocok dengan DNA keluarga atau tidak. Kalau nanti cocok, berarti ya itu korban yang kita cari (Oden Sumantri) selama ini. Sekarang kita nyatakan masih hilang dan hari ini terakhir pencarian. Kan standarnya 7 hari pencarian," ucapnya.
Oden dilaporkan hilang pada Sabtu (5/7/2025) petang setelah tertimpa tebing longsor di kolam pemancingan Gang Dolar, Kampung Ciletuh, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Puncak.
Longsor terjadi saat ia memancing di tepi kolam tidak jauh dari lokasi penginapan tempat ia menurunkan penumpang dari kantornya.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Puncak Bogor, 3 Korban Tewas Dievakuasi, 1 Masih Dicari
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB saat hujan deras mengguyur kawasan Puncak.
Korban yang merupakan warga Bojonggede ini terakhir kali terlihat mengenakan celana panjang ASN dengan peci hitam.
Setelah laporan kejadian, tim SAR gabungan dari BPBD, Damkar, Basarnas, Brimob SAR, relawan, serta aparat desa dan kecamatan terus melakukan pencarian dengan menyisir area longsoran dan aliran Sungai Ciesek.
Berbagai metode telah digunakan untuk mencari korban.
Namun, hingga hari ketiga, belum ditemukan barang milik korban maupun petunjuk lain di lapangan.