BANDUNG, KOMPAS.com - Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11 Bandung akan melibatkan TNI dan Polri dalam kegiatan Pengenalan Masa Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk menanamkan nilai cinta tanah air, pemahaman tentang bahaya narkoba, serta mengantisipasi perundungan di kalangan siswa.
Direktur Poltekesos, Suharma, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan karakter para siswa.
"Melibatkan TNI maupun Polri untuk menanamkan cinta tanah air, nilai-nilai saling menghargai, menghormati, kedisiplinan, empati, dan toleransi. Yang paling penting adalah memberikan pemahaman kepada mereka tentang perundungan," ujar Suharma saat pelaksanaan MPLS di SRMA 11 Bandung, di Poltekesos, Jalan Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (14/7/2025).
Selain itu, para siswa juga akan mendapatkan pemahaman tentang bahaya narkoba dan pembentukan karakter yang cinta tanah air.
Baca juga: Minta Tak Ada Bullying saat MPLS, Gubernur Jateng: Itu Ada Bapak Polisi dan Danramil
"Kami melibatkan TNI dan Polri untuk memberikan pemahaman dan kedisiplinan, serta meningkatkan karakter-karakter jujur yang mencintai tanah air. Diharapkan mereka juga memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba," jelasnya.
Anggota TNI dan Polri yang diundang dalam MPLS ini akan datang ke sekolah untuk menyampaikan kurikulum yang telah disepakati oleh pihak sekolah.
"Termasuk juga dari KPK yang akan dilibatkan terkait pemahaman tentang antikorupsi skala nasional. Kurikulum masa orientasi ini seragam untuk menanamkan karakter jujur dan melibatkan berbagai pihak terkait," tuturnya.
Di tempat terpisah, Kapolrestabes Bandung, Budi Sartono, menyatakan bahwa pihak kepolisian dilibatkan dalam MPLS di Kota Bandung untuk memberikan penyuluhan dan arahan kepada para siswa.
"Kami sudah membuat sprint khusus di beberapa SMA dan SMP. Kami akan mengerahkan anggota, baik itu Kapolsek, Bhabinkamtibmas, maupun kasat-kasat untuk memberikan penyuluhan saat MPLS," ucap Budi di Mapolrestabes Bandung.
Budi juga mengaku akan turun langsung untuk memberikan penyuluhan kepada para siswa.
Namun, ia menekankan bahwa penyuluhan ini bukanlah hal baru, karena kepolisian sering diminta oleh sekolah untuk memberikan edukasi.
"Kami sering diminta untuk memberikan penyuluhan, tetapi mungkin saat MPLS ini dilakukan secara masif di tingkat SMP maupun SMA," tambahnya.
Sebanyak 100 siswa, terdiri dari 52 siswa dan 48 siswi, mengikuti MPLS di SRMA 11 Bandung.
Berdasarkan pantauan, para siswa dan orang tua mengikuti peluncuran Sekolah Rakyat secara serentak dan online di Aula Poltekesos.
Baca juga: MPLS Sekolah Rakyat di Bandung, Siswa Dites Lari 1,6 Km untuk Cek Kebugaran
Para siswa kemudian diarahkan untuk mengikuti tes kesehatan, termasuk tes kebugaran, buta warna, serta pengukuran tinggi dan berat badan.
Selanjutnya, siswa diarahkan ke kelas masing-masing yang berada di lantai dua, dengan masing-masing kelas dihuni oleh 25 siswa.
Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang mengalami kemiskinan ekstrem, untuk mendapatkan pendidikan gratis dan fasilitas asrama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang