Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Rakyat Menengah Atas 11 Bandung Tes DNA Siswa Baru, Semua Kegiatan Dicatat Sejak Bangun Pagi

Kompas.com, 15 Juli 2025, 06:07 WIB
Agie Permadi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11 Bandung resmi memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru. Sebanyak 100 siswa—terdiri dari 52 laki-laki dan 48 perempuan—mengikuti MPLS sebagai pintu masuk pendidikan menengah berbasis asrama.

Sistem pembelajaran di Sekolah Rakyat dirancang berbeda dari sekolah pada umumnya, dengan mengusung pendekatan boarding school dan pemetaan minat bakat berbasis tes DNA.

Kepala Sekolah SRMA 11 Bandung Tintin Sri Suprihati menjelaskan, secara prinsip sekolah tetap mengacu pada kurikulum nasional. Namun, pendekatannya terintegrasi dengan kegiatan asrama dan ekstrakurikuler.

"Istilahnya whole learning, pembelajaran secara keseluruhan. Jadi bukan hanya pembelajaran di kelas saja, tapi nanti juga akan life skill-nya dipupuk, digali lagi, kemudian karakter siswa dibentuk," ujar Tintin saat ditemui di SRMA 11 Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (14/7/2025).

Baca juga: Sekolah Rakyat: Seragam Dapat, Pakaian Dalam pun Ditanggung Negara!

Senada dengan itu, Direktur Poltekesos Suharma menjelaskan bahwa SRMA 11 Bandung menerapkan tiga kurikulum utama. Pertama adalah kurikulum orientasi selama dua bulan untuk membangun kedekatan antarsiswa dalam sistem asrama.

"Jadi agak berbeda dengan sekolah umum. Kita akan mempersiapkan siswa itu selama dua bulan untuk saling mengenal, karena ini berkaitan dengan kurikulum boarding school," kata Suharma.

Kurikulum kedua adalah kurikulum formal yang bersumber dari Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), seperti yang berlaku di sekolah umum. Pembelajaran akan dilakukan secara daring dan luring dengan dukungan Learning Management System (LMS).

"Nah itu kita sudah siapkan dan pembelajaran kurikulum formal ini berbasis pada LMS, Learning Management System," ujarnya.

Setiap siswa akan dibekali laptop inventaris sekolah untuk mengakses aplikasi pembelajaran bernama "Sekolahku", yang memungkinkan siswa belajar mandiri di luar jam pelajaran.

Baca juga: Sekolah Rakyat Dibuka di Jambi: Pendidikan Gratis, Harapan Baru Anak Miskin

Adapun kurikulum ketiga adalah kurikulum boarding yang berfokus pada penanaman karakter dan pengembangan potensi siswa melalui talent mapping.

"Kita akan perkuat talentanya, siswa itu ada di mana, yang hasilnya dari tes DNA atau DNA talent. Ini nanti akan dilakukan oleh Ariginanjar University sebagai mapping awal untuk membantu guru-guru mengembangkan minat bakat," kata Suharma.

Melalui kurikulum boarding, siswa akan dibina secara menyeluruh mulai dari aspek spiritual hingga kedisiplinan. Aktivitas harian siswa dipantau oleh wali asuh, mulai dari bangun pagi, salat berjamaah, makan bersama, hingga belajar malam.

"Nanti secara bertahap, mulai dari bangun pagi sampai tidur kembali itu akan dicatat oleh masing-masing wali asuh. Bahkan nanti akan diabsen saat salat berjamaah, lalu makan bersama, belajar malam, dan seterusnya. Itu sudah kami buatkan jadwalnya dalam kurikulum boarding," paparnya.

Dengan kombinasi ketiga kurikulum tersebut, pihak sekolah berharap siswa tumbuh sebagai individu yang tangguh dan berkarakter kuat.

"Kedisiplinan yang luar biasa itu bisa melekat dan tertanam di diri siswa, sehingga menjadi bekal ketika dia akan mencapai kesuksesan di masa yang akan datang," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau