BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi pembicara dalam Diskusi Kebangsaan Vox Populi yang digelar oleh Ormas Gerakan Rakyat di Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (23/7/2025).
"Tadi banyak sekali aspirasi yang disampaikan, mulai dari persoalan pendidikan, hukum, hingga ekonomi. Semua itu adalah pekerjaan rumah kita bersama yang penting untuk dibahas," kata Anies, Rabu siang.
Anies pun menyorot pemerintahan saat ini yang cenderung mengabaikan sistem meritokrasi, yakni pemberian kedudukan, jabatan, atau kekuasaan serta penghargaan kepada individu berdasarkan kemampuan, prestasi, dan kualifikasi, bukan berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, status sosial, atau koneksi pribadi.
"Di semua jenjang, baik di pemerintahan maupun di sektor swasta, jika kita ingin maju, maka meritokrasi adalah jawabannya," ucapnya.
Baca juga: Cak Imin Undang Prabowo, Gibran, Anies di Harlah ke-27 PKB Malam Ini
Anies mengatakan, jika ingin fair, prestasi harus menjadi penilaian utama dalam menentukan jabatan atau kekuasaan seseorang dan bukan berdasarkan koneksi.
"Saya menekankan pentingnya menempatkan meritokrasi sebagai prinsip utama, memenangkan prestasi di atas koneksi. Mereka yang berprestasi harus menjadi yang memiliki kesempatan," tuturnya.
Jika prinsip ini diterapkan di semua sektor, baik pemerintah maupun swasta, baik di pusat maupun di daerah, sambung Anies, bangsa Indonesia menurutnya akan melangkah lebih maju.
"Namun, jika yang dipromosikan adalah yang tidak memiliki prestasi, pemerintahan atau organisasi akan kesulitan untuk maju," tuturnya.
Baca juga: Anies: Jika Orang Seperti Tom Lembong Saja Dikriminalisasi, Bagaimana Jutaan Warga Kita?
"Terakhir saya berpesan agar kita senantiasa rendah hati, menjaga kerukunan, dan terus menyebarkan gagasan serta ide-ide untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang