Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Siswa Sekolah Rakyat di Bogor Sakit, Mensos: Kami Kawal Sampai Sembuh

Kompas.com, 25 Juli 2025, 06:01 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh dari 100 siswa Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak dapat mengikuti makan malam bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, Kamis (24/7/2025) malam.

Ketujuh siswa tersebut absen karena mengalami gangguan kesehatan.

"Dari 100 siswa sekolah rakyat di Bogor, tadi yang ikut makan malam bersama saya ada 93. Yang tujuh tidak hadir karena sakit," ujar Gus Ipul saat meninjau pelaksanaan hari kesepuluh Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di lokasi.

Gus Ipul menjelaskan, para siswa telah menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sebelum masuk asrama, termasuk tes darah dan pemeriksaan gigi.

Baca juga: Gus Ipul Akui Banyak Kekurangan di Sekolah Rakyat, Butuh Tambahan Wali Asuh, Tenaga Kebersihan, dan Keamanan

Sakit Perut hingga Cacar

Namun, beberapa dari mereka mulai menunjukkan gejala sakit saat proses adaptasi berjalan.

“Ada yang sakit ini penyesuaian. Kita akan berusaha sebaik mungkin memberikan layanan kesehatan yang diberikan kepada siswa. Kalau ada yang sakit kita akan tangani. Di beberapa tempat ada yang perlu rawat inap, ya, kita tuntaskan setelah sehat mereka bergabung lagi,”

Menurutnya, situasi serupa juga terjadi di sejumlah Sekolah Rakyat lain di Indonesia.

Meskipun demikian, pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan layanan kesehatan terbaik bagi siswa selama masa pendidikan berlangsung.

Kepala Sekolah Rakyat Inten Soeweno, Fitri Puspitasari menjelaskan, dari tujuh siswa yang sakit, tiga di antaranya telah mendapatkan izin pulang sementara atas rekomendasi dokter.

“Ada yang terkilir karena terlalu semangat main futsal, ada juga yang sakit cacar. Kami punya dokter dan psikolog, jadi setelah dinilai (diperiksa) perlu istirahat di rumah. Atas rekomendasi dokter, mereka diizinkan pulang dengan dibekali obat dari klinik dan berjanji akan kembali lagi setelah sembuh," jelas Fitri kepada Kompas.com.

Baca juga: Penjelasan Mensos soal Siswa Sekolah Rakyat yang Kabur karena Tak Betah

Dirawat di Asrama

Aparat TNI-Polri tampak menuangkan nasi ke piring siswa-siswi dalam kegiatan makan malam bersama di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor yang berlokasi di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/7/2025) malam. Dalam kegiatan ini, Mensos Gus Ipul meninjau MPLS sambil ikut menyantap makan malam bersama dengan para siswa-siswi di dapur sekolah rakyat.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Aparat TNI-Polri tampak menuangkan nasi ke piring siswa-siswi dalam kegiatan makan malam bersama di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor yang berlokasi di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/7/2025) malam. Dalam kegiatan ini, Mensos Gus Ipul meninjau MPLS sambil ikut menyantap makan malam bersama dengan para siswa-siswi di dapur sekolah rakyat.

Empat siswa lainnya masih dirawat di asrama karena mengalami keluhan seperti pusing dan kelelahan.

Fitri menduga kondisi tersebut dipicu oleh padatnya aktivitas harian di sekolah yang dimulai sejak pukul 04.00 pagi.

“Mungkin mereka kaget karena ritme kegiatan di sini cukup padat, mulai dari ibadah malam, olahraga, sampai sekolah sore hari. Tapi alhamdulillah sejauh ini adaptasi secara umum berjalan lancar,” imbuhnya.

Fitri memastikan bahwa seluruh keputusan terkait kesehatan siswa selalu mengikuti arahan tim medis. Jika diperlukan, siswa bisa dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau