CIANJUR, KOMPAS.com – Mantan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, telah dimakamkan di peristirahatan terakhirnya di kompleks pemakaman keluarga di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.
Tjetjep wafat pada usia 72 tahun.
Ia meninggalkan seorang istri, Yana Rosdiana, 4 orang anak, dan 13 cucu.
Meski raganya telah tiada, jasa-jasa almarhum selama hidup, terutama saat memimpin Kabupaten Cianjur, akan tetap dikenang dan membekas di benak para koleganya.
Gagan Rusganda, salah satu kolega almarhum, menuturkan bahwa saat pertama kali bertugas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Tjetjep masih berdinas sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Cianjur.
Baca juga: Ribuan Warga Ikuti Shalat Jenazah Eks Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh
Menurutnya, selama menjabat sebagai bupati, almarhum telah menorehkan banyak prestasi, termasuk mencetuskan program-program strategis.
"Kiprah beliau sangat besar dalam memajukan pembangunan daerah," ujar Gagan kepada Kompas.com, Jumat (25/7/2025).
Salah satu program yang membekas dan terus dilanjutkan oleh para penerusnya adalah pemberian insentif sebesar Rp 10 juta bagi setiap rukun tetangga (RT).
"Program itu kemudian diteruskan oleh putranya, Bapak Irvan Rivano Muchtar, dan saat ini oleh menantunya, Bapak Wahyu Ferdian," lanjut Gagan.
Gagan yang saat ini menjabat Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Cianjur, mengenal almarhum sebagai sosok pemimpin yang tegas, tetapi memiliki sisi humoris sehingga dekat dengan para kolega.
"Beliau sangat dekat dengan seluruh lapisan ASN, mengenal dari level pelaksana hingga pejabat," imbuhnya.
Baca juga: Sosok Almarhum Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar di Mata Keluarga dan Staf: Penuh Teladan
Bagi Mohammad Toha, kolega dan sahabat almarhum, sosok Tjetjep Muchtar Soleh sudah memasuki fase sebagai negarawan di tingkat daerah.
Semasa hidupnya, ungkap Toha yang pernah menjadi anggota DPRD Cianjur, almarhum menjadi salah satu barometer dalam menstabilkan situasi dan kondisi di Kabupaten Cianjur.
"Momen paling berkesan saya dengan almarhum adalah saat pengambilan keputusan strategis, yang ketika itu bisa langsung dieksekusi dengan cepat sehingga berdampak bagi Cianjur," ujarnya.
Menurut Toha, banyak kebijakan monumental yang dirasakan langsung oleh masyarakat hingga lapisan terbawah.