BANDUNG, KOMPAS.com - Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB) menanggapi pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, yang meminta pelaku usaha pariwisata untuk lebih kreatif dan tidak hanya bergantung pada kegiatan study tour sekolah.
Ketua P3JB Herdis Subarja menilai, pernyataan Sekda tersebut cenderung menyederhanakan persoalan dan mengabaikan akar masalah yang dialami sektor pariwisata usai keluarnya kebijakan pelarangan study tour sekolah oleh Pemerintah Provinsi Jabar.
"Pertama, mari kita lihat dulu sejarah kebijakan pelarangan study tour. Apakah sebelumnya ada kajian yang mendasarinya secara komprehensif? Jika ada, mana bukti hasil kajiannya? Mana bukti pelibatan para pihaknya?" ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Sekda Jabar Minta Pelaku Pariwisata Lebih Kreatif, Jangan Hanya Andalkan Study Tour
Menurut Herdis, sektor pariwisata di Jabar sebenarnya sedang berada dalam kondisi yang cukup stabil.
Larangan kegiatan study tour sekolah dinilai sebagai langkah tergesa-gesa dan tidak mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh terhadap para pelaku usaha, khususnya yang selama ini menggantungkan penghasilan dari kunjungan pelajar.
"Semestinya bukan pelarangan tapi perbaikan dan pembenahan pada aspek teknisnya dulu yang dinilai bahwa program tersebut dirasa membebani ekonomi orang tua siswa," kata Herdis.
"Sarana dan prasarana pendukung kegiatan serta tata cara sekolahnya terutama para pendidik jangan ada pelibatan dan unsur cari keuntungan, nah itukan solusinya," tambahnya.
Ia mengakui bahwa soal kreativitas memang menjadi bagian dari tanggung jawab pelaku usaha pariwisata.
Namun, menurutnya, kreativitas tanpa dukungan kebijakan yang berpihak tidak akan cukup untuk mendorong pemulihan dan pengembangan sektor ini.
"Persoalan kreatif adalah memang tugas kita dalam berekspresi bisnis, tapi kreatifitas kita perlu dukungan all out dari pemerintah juga. Coba kita lihat kebijakan program apa yang sekiranya mendukung sektor pariwisata Jabar sebelum terbitnya pelarangan study tour sekolah," kata Herdis.
P3JB berharap Pemprov Jabar membuka ruang dialog yang lebih terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata, sebelum mengambil kebijakan strategis yang berdampak luas.
Herdis menekankan pentingnya kolaborasi daripada sekadar menyerukan inovasi tanpa dukungan konkret dari pemerintah daerah.
Baca juga: Diky Chandra Pilih Kembangkan Wisata Tasik daripada Ikut Ribut Study Tour
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Jabar mengimbau pelaku usaha di sektor pariwisata untuk tidak hanya menggantungkan bisnisnya pada kegiatan study tour sekolah.
Pelaku wisata didorong lebih inovatif dalam mengembangkan layanan dan destinasi.
Imbauan ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menanggapi protes dari Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (S-P3JB) atas terbitnya Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03/KESRA/2025 yang melarang study tour ke luar wilayah Jabar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang