Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Zoo Tutup Imbas Konflik Internal, Tanpa Pemasukan, Satwa Terancam

Kompas.com, 11 Agustus 2025, 16:03 WIB
Agie Permadi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hampir sepekan berlalu, Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo masih ditutup bagi pengunjung.

Penutupan sementara akibat konflik internal ini dikawatirkan berimbas pada pakan satwa, mengingat pemasukan berasal dari tiket pengunjung hingga penyewaan tenant dan kegiatan event.

Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), Sulhan Safi'i, mengatakan meski masih dalam kondisi tutup sementara, pemberdayaan dan perawatan satwa tetap berjalan seperti biasa.

Setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB, sekitar 50 orang keeper datang untuk merawat hampir 700 ekor satwa yang ada.

Mereka memberikan pakan, membersihkan kandang, dan juga menangani pemeliharaan fasilitas, seperti perbaikan kunci kandang bermasalah hingga saluran air.

Baca juga: 3 Bulan Kelola Bandung Zoo, Manajemen Baru Stop Setoran ke Pemkot Bandung

Akan tetapi, kata Sulhan, penutupan ini berdampak besar pada pemasukan.

Sumber pendapatan utama berasal dari tiket pengunjung, sewa booth atau tenant, penjualan di rest area, dan kegiatan event, terutama pada akhir pekan dan hari libur.

"Untuk pemberian pakan sendiri saat ini masih menggunakan uang dari yayasan Bisma Bratakusuma," ucapnya.

Menurut Sulhan, pengelola berencana berkoordinasi dengan kuasa hukum untuk mencari solusi karena jika penutupan berlarut-larut, kondisi keuangan yayasan akan semakin berat.

Upah karyawan masih tetap dibayarkan, sementara tiket online yang sudah terjual untuk ratusan pengunjung harus dikembalikan.

Baca juga: Farhan kepada Pengelola Bandung Zoo: Berantem Saja, Ayo Selesaikan, Kalian Bukan Anak-anak

"Karena kalau lama-lama (ditutup) juga repot. Maksudnya, repotnya itu ke yayasan juga repot, ngasih makan tanpa pemasukan. Upah juga tetap dibayar. Pengunjung yang sudah beli tiket online itu banyak, mungkin seratus lebih dari hari pertama sampai hari ini, mau datang ke kebun binatang yang ditutup. Kami akan ganti sih. Tapi kami jangan sampai rugi lebih besar," ucap Sulhan.

Meski demikian, pihak yayasan menegaskan komitmen penuh untuk terus memenuhi kebutuhan pakan satwa dan membayar upah karyawan.

Menurut Sulhan, mereka ingin menyelamatkan satwa dan memastikan kesejahteraan para pekerja, meskipun masalah internal belum juga terselesaikan.

"Kami itu komitmen sampai kapan pun akan penuhi pakan buat satwa juga upah karyawan," ucapnya.

Baca juga: Farhan Gerah Konflik Bandung Zoo Tak Kunjung Selesai: Capek Saya, Bentar-Bentar Berantem

Humas Bandung Zoo YMT sulhan Syafii tegah menjelaskan kondisi bandung zoo, saat konferensi pers di Kota Bandung, Senin (11/8/2025).KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Humas Bandung Zoo YMT sulhan Syafii tegah menjelaskan kondisi bandung zoo, saat konferensi pers di Kota Bandung, Senin (11/8/2025).

Sementara itu, kuasa hukum pengelola lama Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), Jutek Bongso, menegaskan bahwa kliennya hingga saat ini masih menunjukkan keseriusannya dalam merawat satwa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau