BANDUNG, KOMPAS.com - Hampir sepekan berlalu, Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo masih ditutup bagi pengunjung.
Penutupan sementara akibat konflik internal ini dikawatirkan berimbas pada pakan satwa, mengingat pemasukan berasal dari tiket pengunjung hingga penyewaan tenant dan kegiatan event.
Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), Sulhan Safi'i, mengatakan meski masih dalam kondisi tutup sementara, pemberdayaan dan perawatan satwa tetap berjalan seperti biasa.
Setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB, sekitar 50 orang keeper datang untuk merawat hampir 700 ekor satwa yang ada.
Mereka memberikan pakan, membersihkan kandang, dan juga menangani pemeliharaan fasilitas, seperti perbaikan kunci kandang bermasalah hingga saluran air.
Baca juga: 3 Bulan Kelola Bandung Zoo, Manajemen Baru Stop Setoran ke Pemkot Bandung
Akan tetapi, kata Sulhan, penutupan ini berdampak besar pada pemasukan.
Sumber pendapatan utama berasal dari tiket pengunjung, sewa booth atau tenant, penjualan di rest area, dan kegiatan event, terutama pada akhir pekan dan hari libur.
"Untuk pemberian pakan sendiri saat ini masih menggunakan uang dari yayasan Bisma Bratakusuma," ucapnya.
Menurut Sulhan, pengelola berencana berkoordinasi dengan kuasa hukum untuk mencari solusi karena jika penutupan berlarut-larut, kondisi keuangan yayasan akan semakin berat.
Upah karyawan masih tetap dibayarkan, sementara tiket online yang sudah terjual untuk ratusan pengunjung harus dikembalikan.
Baca juga: Farhan kepada Pengelola Bandung Zoo: Berantem Saja, Ayo Selesaikan, Kalian Bukan Anak-anak
"Karena kalau lama-lama (ditutup) juga repot. Maksudnya, repotnya itu ke yayasan juga repot, ngasih makan tanpa pemasukan. Upah juga tetap dibayar. Pengunjung yang sudah beli tiket online itu banyak, mungkin seratus lebih dari hari pertama sampai hari ini, mau datang ke kebun binatang yang ditutup. Kami akan ganti sih. Tapi kami jangan sampai rugi lebih besar," ucap Sulhan.
Meski demikian, pihak yayasan menegaskan komitmen penuh untuk terus memenuhi kebutuhan pakan satwa dan membayar upah karyawan.
Menurut Sulhan, mereka ingin menyelamatkan satwa dan memastikan kesejahteraan para pekerja, meskipun masalah internal belum juga terselesaikan.
"Kami itu komitmen sampai kapan pun akan penuhi pakan buat satwa juga upah karyawan," ucapnya.
Baca juga: Farhan Gerah Konflik Bandung Zoo Tak Kunjung Selesai: Capek Saya, Bentar-Bentar Berantem
Humas Bandung Zoo YMT sulhan Syafii tegah menjelaskan kondisi bandung zoo, saat konferensi pers di Kota Bandung, Senin (11/8/2025).Sementara itu, kuasa hukum pengelola lama Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), Jutek Bongso, menegaskan bahwa kliennya hingga saat ini masih menunjukkan keseriusannya dalam merawat satwa.