Editor
Adit menegaskan bahwa pelaku usaha bukan ingin menghindari kewajiban membayar royalti, melainkan menuntut transparansi alur pembayaran.
“Kalau kayak di luar negeri, misalnya Singapura atau Amerika, sistem royaltinya jelas, terstruktur, transparan. Kalau di sini masih bingung apakah benar uangnya dibayarkan pada sasaran?” tuturnya.
Menurutnya, minimnya sosialisasi membuat banyak pengusaha kuliner akhirnya mencari solusi sendiri.
“Kita bukan menolak bayar royalti, tapi perlu ada aturan yang jelas, supaya semua pihak paham apa yang harus dilakukan,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Khawatir soal Royalti, Restoran di Bandung Pilih Pakai AI hingga Putar Suara Burung Peliharaan Owner
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang