Editor
BANDUNG, KOMPAS.com – Kirab budaya “Jabar Hudang” yang digelar dalam rangka HUT ke-80 Jawa Barat di Kota Bandung, Selasa (19/8/2025), berantakan karena sempat mengalami gangguan.
Arak-arakan pejabat Sekretariat Daerah (Setda) Jabar bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tiba-tiba melintas di tengah jalannya kirab, hingga membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram.
Kirab ini melibatkan peserta dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Rangkaian pawai dirancang untuk menampilkan sejarah kerajaan dan kebudayaan Jawa Barat, mulai dari Caruban Pajajaran hingga kisah Nyai Subang Larang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Gedung Sate, Gubernur Dedi Mulyadi bersama kepala daerah lebih dulu tiba di tenda kehormatan. Mereka bahkan sempat ikut menari bersama penari Caruban Pajajaran yang diboyong Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar.
Baca juga: Kritik Pembangunan Abaikan Nilai Sejarah Sunda, Dedi Mulyadi: Betapa Kita Gagap, Lalai
Namun, saat pawai memasuki bagian kisah Subang Larang, rombongan Sekda Jabar Herman Suryatman bersama OPD justru muncul di depan tribune. Herman tampak menunggang kuda, diikuti barisan OPD dengan tema masing-masing.
Melihat kondisi tersebut, Dedi Mulyadi langsung berdiri dan meminta pergerakan Setda dihentikan.
“Ini karnaval. Karnaval itu ada rangkaian ceritanya, setelah cerita tentang Caruban Pajajaran, masuk Subang Larang, itu kabupaten kota menceritakan sejarah Jawa Barat. Bukan Setda motong di tengah terus bikin pawai,” ujar Dedi di Gedung Sate.
Ia menegaskan, kirab bukan sekadar karnaval biasa, melainkan narasi sejarah yang disampaikan lewat seni.
“Mohon dimengerti teman-teman Setda, ini cerita rangkaian sejarah Jawa Barat yang diceritakan dalam bentuk karnaval budaya. Mohon ngerti seni, silakan stop yang Setda, lebih dulu yang kabupaten kota,” kata Dedi.
Akibat insiden itu, kirab dari sejumlah daerah tidak sempat tampil. Menjelang azan maghrib, Dedi memanggil panitia lalu memutuskan menghentikan kirab lebih awal.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kecewa Kirab HUT Jabar Terganggu Arak-arakan Setda: Mohon Ngerti Seni, Stop!
Meski sempat ricuh, kirab “Jabar Hudang” tetap menyedot perhatian publik. Ribuan warga memadati rute sepanjang Gedung Merdeka hingga Gedung Sate untuk menyaksikan atraksi seni, budaya, serta parade kuda dan kereta kencana.
Rute kirab melintasi Jalan Dr Ir Soekarno, Jalan Naripan, Jalan Braga, Jalan Suniaraja (Viaduct), Jalan Wastukancana, Jalan LLRE Martadinata, Jalan Ir H Juanda, hingga berakhir di Jalan Diponegoro.
Di balik meriahnya Kirab Budaya, warga Bandung mengeluhkan kemacetan parah di berbagai titik. Seperti di Jalan Merdeka, kendaraan yang hendak menuju Jalan Wastukencana harus berhenti menunggu rombongan kirab budaya selesai melintas.
Kemudian di Jalan Braga dan Suniaraja. Volume kendaraan di jalan-jalan tersebut menumpuk, sulit bergerak. Pengemudi pun mencoba menjari jalur alternatif lain.
“Macet parah, harusnya jangan disuruh nunggu seperti itu, tapi alihkan saja,” tutur Hermawan, salah satu warga Bandung.